Mengejutkan, Identitas Pelaku Bom Surabaya Terungkap Ternyata Satu Keluarga
Instagram/polisi_indonesia
Nasional

Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengungkapkan tentang pembagian peran para pelaku bom gereja di Surabaya.

WowKeren - Teror bom kembali melanda Tanah Air pada Minggu (13/5). Kali ini sasarannya tiga gereja di Surabaya yakni di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat (GPPS) di Jalan Arjuna.

Korban jiwa dan luka berjatuhan karena teror bom tersebut. Hingga saat ini dikabarkan telah ada 13 korban jiwa dan 42 orang terluka akibat peristiwa tragis itu. Sementara pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus teror bom ini.

Baru-baru ini kepolisian akhirnya berhasil mengungkap identitas pelaku pengeboman gereja tersebut. Yang mengejutkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa para pelaku pengeboman diduga ternyata satu keluarga.

"Jadi pelaku diduga 1 keluarga," ujar Tito Karnavian di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5). Tito kemudian menjelaskan pembagian "peran" anggota keluarga ini terhadap aksi pengeboman.

Menurut Tito, pelaku pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat merupakan sang ayah berinisial D. Sebelum melakukan pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat, D mengantarkan sang istri, PK, dan kedua anak perempuannya di GKI Diponegoro.


"Sebelumnya dia drop istri dan dua anak perempuan," ungkap Tito. Sementara itu pelaku lainnya yang mengebom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela diduga merupakan kedua anak laki-laki dari D.

"Untuk gereja Santa Maria diserang oleh dua sosok yang diduga merupakan anak laki-laki dari D dan PK," tutur Tito. Tentunya pernyataan Kapolri ini cukup mengejutkan banyak pihak.

Apalagi saat polisi melakukan penggeledahan di rumah kontrakan D. Polisi ternyata menemukan bom rakitan di kontrakan yang beralamat di Perumahan Wonorejo Asri, Rungkut.

Petugas Densus 88 menemukan bom rakitan tersebut dan langsung mengambil tindakan cepat. Mereka langsung membawa bom itu ke area sekitar rumah tersebut sebelum mensterilkannya terlebih dahulu.

Setelah itu petugas densus 88 langsung meledakkan bom tersebut agar tak disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Sebelum meledakkannya, petugas sempat terdengar memberi aba-aba.

Hingga saat ini tragedi teror bom di Surabaya itu masih menjadi sorotan masyarakat luas. Masyarakat awam dan para selebriti beramai-ramai menunjukkan dukungannya dengan tagar #PrayForSurabaya di sosial media.

(wk/rays)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru