Keseharian Pelaku Bom Tiga Gereja di Surabaya, Suami Punya Usaha Minyak
facebook/Puji Kuswati
Nasional

Tetangga mengaku tidak menduga jika keluarga Dita adalah pelaku bom gereja Surabaya.

WowKeren - Pelaku aksi bom tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pukul 07.00 WIB sudah diketahui. Aksi itu dilakukan oleh satu keluarga. Diketahui mereka adalah R. Dita Oepriartio (suami/46), Puji Kuswati (istri/42), dan keempat anak mereka yakni Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9).

Sontak saja tetangga yang mengenal mereka dibuat terkejut. Mereka tidak percaya jika keluarga Dita yang bersikap ramah itu menjadi pelaku bom tiga gereja di Surabaya.

Menurut pengakuan tetangga, keluarga Dita sudah tinggal di Rungkut, Surabaya sejak tahun 2010. Keseharian mereka sama seperti tetangga-tetangga lainnya.

"Keluarga ini sudah tinggal di sini sejak tahun 2010 silam," ungkap Dani yang rumahnya berada di blok yang sama dengan kediaman pelaku di Rungkut, Surabaya, dilansir Kumparan pada Minggu (13/5). "Istrinya sering belanja sayur di warung tetangga. Berjilbab panjang dan ramah."

Dani melanjutkan jika kepala rumah tangga itu memiliki usaha yang cukup sukses yakni pengusaha minyak jintan hitam, wijen, serta minyak kemiri. Usaha itu juga dipasarkan Dani melalui media sosial.

"Bapak kerjanya punya usaha minyak jinten hitam," tambah Dani. "Mobilnya dulu plat P."


Menurut pengakuan Dani, keluarga Dita mulai tidak ramah dengan tetangga lainnya sejak tahun 2016. Meskipun begitu, Dani tidak menaruh rasa curiga.

Persis yang dilontarkan Dani, Taufik Gani selaku ketua RW 4, Wonorejo Asri juga mengaku jika ia tidak menaruh rasa curiga terhadap tetangganya tersebut. Ia bahkan tidak menyangka jika warganya yang rajin mengikuti salat berjamaah itu merupakan pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya.

"Setiap maghrib dan isya selalu salat berjamaah bersama warga di musala dekat perumahan," jelas Taufik. Taufik lalu teringat kebiasaan Dita yang selalu menyempatkan diri untuk menemani anak-anaknya bersepeda.

"Tamu juga tidak terlalu banyak, tapi pernah beberapa kali datang," tambah Taufik. "Sama warga, dengan kami, dengan tetangga sebelah, mereka itu tidak tertutup. Baik-baik saja."

Dalam melaksanakan aksinya, Dita bersama istri dan kedua anak perempuannya menaiki kendaraan mobil Avanza. Dita menurunkan istri dan kedua anaknya di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro. Sementara itu, dirinya menuju Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna, dan meledakkan bom yang ia letakan di dalam mobil.

Di lain tempat, kedua putranya yakni Yusuf dan Firman meledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di jalan Ngagel Madya. Keduanya mengendarai sepeda motor yang sudah ditempel bom.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru