Teror Bom Sepekan Terakhir, Pemerintah Tingkatkan Keamanan Jelang Asian Games 2018
PresidenRI
Nasional

Panitia Penyelenggara dan Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah strategi untuk keamanan Asian Games 2018.

WowKeren - Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia, Asian Games, yang akan digelar pada 18 Agustus - 2 September 2018 mendatang. Hajat besar tersebut rencananya akan digelar di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang.

Penyelenggaraan Asian Games yang tepat akan diadakan 100 hari ke depan diperingati dengan sebuah parade. Setidaknya 4800 peserta dari berbagai kalangan ikut serta dalam parade tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla terlihat hadir untuk melepas peserta parade Asian Games 2018 di Monumen Nasional, Jakarta pada Minggu (13/5) kemarin. Menurut Jusuf Kalla, Asian Games tahun ini disebut enam kali lebih besar dari yang pernah digelar di Jakarta pada tahun 1962 silam.

"Ini event terbesar yang kita selenggarakan," ujar Wapres Jusuf Kalla. "Asian Games kali ini enam kali lebih besar dari pelaksanaan Asian Games keempat yang kita laksanakan pada 1962."

Namun, kemeriahan penyambutan Asian Games 2018 tersebut dibarengi dengan aksi teror bom di tiga gereja Surabaya yang mengakibatkan belasan orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Aksi teror bom tersebut disusul ledakan di Rusunawa Wonocolo pada Minggu (13/5) malam yang menewaskan tiga orang. Tak sampai di situ, bom kembali meledak pada Senin (14/5) pagi di Polrestabes Surabaya.


Dibalik persiapan Asian Games 2018 yang terus didengungkan pemerintah, isu keamanan mulai dipertanyakan terkait adanya aksi terorisme di Surabaya dan Sidoarjo baru-baru ini. Seperti yang diketahui sebelumnya, peristiwa teror juga terjadi di Rutan Cabang Salemba, Kompleks Mako Brimob, Jakarta pada Selasa (8/5) malam yang menewaskan beberapa aparat kepolisian.

Mengenai isu keamanan tersebut, Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalisir ancaman fisik maupun siber. Pihak Asian Games sendiri telah bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya TNI, Polri, Kementerian Kominfo, hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Untuk mengantisipasi, kami sangat ketat kalau tidak ada akreditasi. Dari pemerintah pusat maupun daerah, tidak ada yang bisa masuk ke venue tanpa akreditasi," tutur Erick dilansir Titro.id pasa Minggu (13/5). "Perlu adanya detail juga pada tiket, guna meminimalisir risiko yang tidak kita inginkan."

Persiapan keamanan Asian Games 2018 tersebut juga termasuk upaya teknis, salah satunya yakni upaya pengamanan dengan menambah CCTV pada sejumlah titik di Jakarta dan Palembang. CCTV di wilayah Jakarta sendiri jumlahnya telah mencapai 6000 unit dan rencananya akan ditambah 300 unit sesuai permintaan INASGOC.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan memanggil INASGOC untuk melakukan koordinasi. Hal tersebut terkait rencana Pemprov yang akan membentuk Forum Komite Intelijen Daerah untuk memetakan potensi ancaman saat Asian Games 2018 berlangsung.

"Di level RW, kelurahan, itu kita lihat dan pantau. Karena di sini benih-benihnya,” ujar Sandiaga. "(Pemprov) DKI Jakarta siap mengantisipasi kejadian teror itu. Harapan kami juga masyarakat dapat berpartisipasi. Kalau ada yang sedikit dicurigai, bisa langsung melapor."

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru