Diungkap Adik Kelas, Pelaku Bom Gereja Surabaya Tertanam Paham Radikal Ekstrem Sejak SMA
Twitter
Nasional

Diketahui, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya merupakan satu keluarga yang terdiri atas sepasang suami istri dan empat anaknya.

WowKeren - Pada Minggu (13/5) kemarin, masyarakat dibuat tercengang dengan aksi pengeboman yang dilakukan di tiga gereja di Surabaya. Usai dilakukan olah perkara, polisi memastikan bahwa pelaku pengeboman bernama Dita Supriyanto. Tidak sendirian, Dita juga mengajak istri dan keempat anaknya untuk melancarkan aksi bom bunuh diri tersebut.

Mengenai sosok Dita, sebuah akun Facebook bernama Ahmad Faiz Zainuddin membeberkan fakta terkait kakak kelasnya itu. Ia mengatakan bahwa kekhawatirannya terhadap paham yang dianut Dita benar-benar terjadi.

"Dita Oepriarto adalah Kakak kelas saya di SMA 5 Surabaya Lulusan ‘91. Dia bersama-sama istri dan 4 orang anaknya berbagi tugas meledakkan diri di 3 gereja di Surabaya. Keluarga yg nampak baik- dan normal seperti keluarga muslim yg lain, seperti juga keluarga saya dan anda ini ternyata dibenaknya telah tertanam paham radikal ekstrim," tulis Ahmad Faiz Zainuddin dalam unggahan Facebook miliknya. "Dan akhirnya kekhawatiran saya sejak 25 tahun lalu benar2 terjadi saat ini."


Ahmad Faiz juga menceritakan bahwa semasa SMA dahulu, ia sudah mengikuti berbagai kajian. Hal itu ia lakukan semata untuk dapat memahami pemikiran yang diusung oleh beberapa kelompok kajian tersebut. "Saat saya SMA dulu, saya suka belajar dari satu pengajian ke pengajian, mencoba menyelami pemikiran dan suasana batin dari satu kelompok aktivis islam ke kelompok aktivis islam yg lain," sambung Ahmad Faiz.

Benar saja, dari semua versi pemahaman dari berbagai kajian tersebut, kekhawatiran Ahmad Faiz terhadap Dita terbukti. Menurut pengakuannya, ia tidak terlalu kaget jika kakak kelasnya tersebut menggelar aksi bom bunuh diri. Ahmad Faiz pun sudah menyangka bahwa aksi yang menewaskan belasan orang tersebut disebut sebagai puncak "jihad" oleh Dita.

"Dan dari semua versi tadi, yg paling saya khawatirkan adalah versi kakak kelas saya mendiang Dita Supriyanto yang jadi ketua Anshorut Daulah cabang Surabaya ini," lanjut Ahmad Faiz. "Saya sedih sekali akhirnya ini benar2 terjadi, tapi saya sebenarnya tidak terlalu kaget ketika akhirnya dia meledakkan diri bersama keluarganya sebagai puncak “jihad” dia, karena benih2 ekstrimisme itu telah ditanam sejak 30 tahun lalu.".

Sementara itu, ledakan bom kembali dilaporkan terjadi di kantor Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.50 WIB. Polisi sudah mengonfirmasi bahwa empat pelaku peledakan bom tersebut tewas.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel