Aktivis Tuding tvN Manfaatkan Hewan untuk Rating, Begini Respon Tim Produksi 'Food Diary'
Oh My Star
TV

Organisasi untuk membela hak asasi hewan merilis pernyataan resmi berupa kritik keras pada tvN. Berikut isi lengkapnya.

WowKeren - Reality show baru tvN "Food Diary" menuai kontroversi lantaran konsep acaranya yang dinilai melanggar hak asasi hewan. Dibintangi BoA hingga Taeyong NCT, program ini bertujuan untuk menunjukkan proses lengkap bagaimana makanan disajikan serta dari mana daging berasal. Para member diberi tugas membesarkan anak ayam mulai dari menetas hingga besar dan siap dimasak menjadi makanan.

Konsep "Food Diary" tersebut mendapat kritik keras dari para aktivis hak asasi hewan. Organisasi untuk hak asasi hewan pun merilis pernyataan resmi pada Jumat (1/5) meminta produksi reality tersebut agar dihentikan. Mereka menegaskan bahwa tidak etis untuk menggunakan hewan yang hidup demi hiburan. Mereka juga menuding program tersebut mempromosikan fantasi palsu tentang kondisi hewan yang dibesarkan pada umumnya. Berikut pernyataan lengkap mereka:

"Pada tanggal 30 Mei (Rabu), variety show baru tvN 'Food Diary: Spicy Braised Chicken' (selanjutnya disebut 'Food Diary'), yang mereka katakan berbeda dari pengalaman langsung pada umumnya, ditayangkan. Untuk alasan yang tidak adil dalam menunjukkan proses pembuatan ayam rebus pedas, anak ayam berjumlah lebih banyak dari para member menetas dan tiga anjing dimobilisasi untuk digunakan sebagai ornamen di peternakan sejak episode pertama.

"Oleh karena itu, kami organisasi hak asasi hewan mengkritik keras niat staf produksi untuk membesarkan dan membunuh ayam, dijadikan bahan ayam rebus pedas, dan kami meminta tvN untuk segera mengakhiri 'Food Diary'. Kru produksi mengatakan bahwa tujuan dari 'Food Diary' adalah untuk memahami secara langsung melalui upaya dan proses makanan yang kita makan dihidangkan di meja. Namun, (tujuan tersebut) tidak mungkin tercapai dengan ayam rebus pedas yang dibuat dari ayam yang dibesarkan di peternakan.

"Ayam yang saat ini dikonsumsi di Korea disimpan dalam kepadatan ketat di kandang ayam tanpa ventilasi. Mereka dibuat tumbuh cepat dan disembelih dalam waktu satu bulan setelah menetas. Jika mereka tidak menunjukkan kehidupan penuh ayam yang didominasi oleh konsep keuntungan maksimum dari lahir hingga dipotong, masalahnya membesarkan ayam ditampilkan di 'Food Diary' adalah fantasi kehidupan pedesaan dan sama sekali berbeda.

"Jika para produser secara sengaja mendistorsi proses produksi daging ayam yang sebenarnya dan secara palsu mempromosikan dengan slogan 'Extreme Real Life', ini adalah ejekan terhadap aktivis hak-hak hewan dan penonton. 'Food Diary' terlalu memihak dari awal ketika mereka mendefinisikan ayam bukan sebagai hewan dengan persepsi, tetapi sebagai 'makanan' dan 'bahan'.


"Staf produksi membuat para member mencicipi ayam rebus pedas dari awal dan mendorong mereka sepanjang episode untuk melihat ayam sebagai bahan daripada peliharaan biasanya. Selain itu, pertanyaan tentang, 'Bisakah kita makan ayam yang kita besarkan sendiri?', dengan alasan kru sudah berdiskusi dengan para ahli akhirnya disimpulkan dengan ide sepihak bahwa ayam, pada akhirnya, adalah bahan makanan.

"Pengenalan umum terhadap hewan yang kita anggap sebagai 'daging' dalam bentuk yang tidak dapat dikenali adalah 'bahan makanan' memang sudah lazim dalam masyarakat yang diskriminatif ini. Tidak perlu mencari tahu di acara variety televisi dengan beberapa ekor ayam hidup. 'Food Diary' yang menggunakan hewan hidup sebagai elemen hiburan agar berbeda dari yang sudah ada sebelumnya adalah tidak etis dan ketinggalan jaman.

"tvN secara khusus telah mempekerjakan hewan hidup sebagai daya tarik penting di berbagai acara lainnya. Oleh karena itu, kami tidak punya pilihan selain berpikir bahwa persetujuan tvN membuat produksi 'Food Diary' adalah upaya mereka untuk memaksimalkan 'pemasaran hewan' untuk mengatasi rating yang rendah di paruh pertama tahun ini.

"Misalnya, anjing yang muncul di variety show populer tvN 'Three Meals a Day' menjadi kontroversi sosial saat mereka diabaikan setelah acara berakhir. Itu juga mendorong produksi jenis anjing tertentu. Memang sudah lama tvN secara konsisten menggunakan hewan sebagai sarana meningkatkan rating dan menghasilkan uang di tengah tren global untuk tidak menggunakan hewan hidup untuk hiburan, pengalaman dan media.

"tvN dan staf produksi 'Food Diary' harus segera menghentikan atau merevisi sepenuhnya acara yang menyalahgunakan ayam sebagai bahan makanan dan bentuk hiburan serta mendistorsi realitas peternaka. Ini juga menjadi harapan kami bahwa kesempatan ini akan mengarahkan tvN untuk memainkan peran utama dalam membangun kesadaran hak-hak hewan di industri penyiaran Korea dengan menyatakan tidak memproduksi acara yang menggunakan hewan hidup."

Di hari yang sama, tim produksi "Food Diary" merespon pernyataan resmi yang dirilis para aktivis hak-hak hewan tersebut. "Pertama-tama, kami berterima kasih atas berbagai pendapat yang telah ditunjukkan oleh orang-orang tentang 'Food Diary'. Acara ini bermaksud untuk menyoroti pentingnya bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari," ujar tim produksi.

"Untuk tujuan ini, kami memilih ayam rebus pedas, salah satu makanan yang paling umum dan populer yang biasa dinikmati orang Korea. Kami bertujuan untuk memberikan proses bagaimana bahan-bahan dalam hidangan itu sampai ke meja. Kami benar-benar mencurahkan banyak usaha dan perhatian untuk menanam tanaman seperti kentang, bawang dan wortel. Kami meminta kalian untuk menonton episode mendatang karena hanya episode pertama yang baru ditayangkan."

(wk/chus)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru