Empat Bom Aktif Riau Diamankan, Daya Ledak Persis Surabaya
Twitter/RadioElshinta
Nasional

Empat bom itu rencananya akan dipakai untuk meledakan gedung DPR RI dan DPRD Riau.

WowKeren - Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, aksi teror terus menyerang Indonesia. Usai bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Mapolrestabes Surabaya, dan rusunawa di Sidoarjo, aksi bom hampir terulang di Riau.

Aksi teror bom di Riau itu terjadi di Mapolda Riau pada Rabu (16/5). Sebelum ledakan terjadi, terdapat penyerangan dari pelaku yang menggunakan samurai. Beruntungnya, aksi itu dapat dicegah oleh polisi setempat.

Kemudian muncul lagi penangkapan tiga orang terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau pada Sabtu (2/6). Menurut keterangan Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, empat bom yang berhasil diamankan itu memiliki daya ledak yang cukup kuat.

Lebih lanjut, empat bom itu rencananya akan dipakai untuk meledakan gedung DPR RI dan DPRD Riau. Nandang menjelaskan jika empat bom yang berhasil diamankan itu memiliki daya ledak yang sama dengan bom Surabaya.

"Daya ledak persis sama yang ada (teror bom) di Surabaya karena bahan bakunya sama, sangat sensitif," kata Nandang dalam jumpa pers. Tiga orang terduga teroris itu berinisial Z, D, dan K. Mereka ditangkap di Gedung Gelanggang Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau pada sore hari.

Ketiga terduga teroris itu sebelumnya sudah terlacak oleh Tim Densus 88 sejak dua minggu yang lalu. Selain empat rakitan bom yang siap diledakan, Tim Densus 88 juga menemukan serbuk-serbuk pembuat bom.


"Semula akan dilakukan penangkapan Jumat," ucap Nandang. "Tapi karena tidak dimungkinkan sehingga dilakukan hari Sabtu."

Pihak kepolisian juga belum bisa memutuskan, apakah ketiga orang terduga teroris yang ditangkap ini ada kaitannya dengan jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Di sisi lain, guru ngaji Dita Oepriarto pelaku bom bunuh diri di gereja Surabaya masih dalam buronan polisi.

"Kita masih melakukan pemeriksaan," kata Nandang. "Dan kita akan dalami apakah mereka ini terlibat dengan jaringan sebelumnya atau tidak."

Sementara itu, pihak dari Rektor Universitas Riau, Prof. Dr. Aras Mulyadi tidak menduga adanya aksi teror di kampusnya. Apalagi pelakunya merupakan alumni mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di kampus tersebut.

"Universitas Riau sangat menyayangkan karena tidak ada hal-hal yang mencurigakan selama ini," kata Aras, dilansir Antaranews.com pada Senin (4/6). " Apalagi kejadian yang mengarah ke teror ini."

Aras menjelaskan jika pihak Universitas tidak pernah mendukung tindakan yang berkaitan dengan terorisme. Ia beserta civitas akademik ikut mengutuk aksi teror yang dilakukan oleh ketiga pelaku terduga teroris tersebut.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru