Bisa Terima 50 Pasien Sehari, Ruang Isolasi COVID-19 di Kabupaten Tangerang Sudah Over Kapasitas
Nasional

Kabupaten Tangerang kini mengalami over kapasitas ruang isolasi akibat lonjakan kasus COVID-19. Bahkan kini keterisian ruang isolasi di Kabupaten Tangerang sudah mencapai 120 persen.

WowKeren - Lonjakan kasus COVID-19 secara signifikan terjadi di berbagai daerah di Tanah Air. Sejumlah daerah pun kini mengalami masalah dalam ketersediaan ruang untuk isolasi. Seperti Kabupaten Tangerang yang kini sudah mengalami over kapasitas.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menyatakan penggunaan ruang isolasi pasien positif COVID-19 di daerah itu mengalami kelebihan kapasitas mencapai 120 persen.

"Tempat isolasi terpadu di Hotel Yasmin, Curug Kabupaten Tangerang sudah mencapai 120 persen, dengan total pasien ada 269 orang, sementara kapasitasnya hanya 240 kamar," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi pada Minggu (6/2).

Dari total kapasitas 240 kamar atau ruangan yang ada, saat ini telah dihuni oleh pasien isolasi COVID-19 sebanyak 269 orang, dengan masing-masing kamar isolasi diisi oleh dua orang atau sampai tiga orang bagi isolasi dari klaster keluarga.

Oleh sebab itu, Hendra mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mengaktifkan kembali rumah isolasi terpusat di setiap kecamatan di wilayahnya. Hal itu dilakukan demi bisa memfasilitasi para pasien yang menjalani isolasi.


"Lokasinya sudah habis, makanya di tiap kecamatan masing-masing diaktifkan rumah isolasi terpusat," kata Hendra Tarmizi .

Sementara itu, Koordinator Tim Relawan Hotel Singgah COVID-19 Kabupaten Tangerang, Maulia Rahma menambahkan bahwa pasien isolasi di Hotel Yasmin tersebut sudah melebihi dari kapasitas. Ia menyebutkan dalam sehari itu pihaknya bisa menerima 50 pasien yang masuk ke tempat singgah terpusat itu.

"Seharusnya kapasitasnya untuk 240, tapi sekarang sudah diisi 269 pasien. Kemarin ada yang di atas 30 dan ada yang 50 sehari " ungkap Maulia.

Maulia menjelaskan bahwa untuk mengatasi membludaknya pasien COVID-19, pihaknya pun terpaksa untuk mengisi tiap ruang itu oleh dua sampai tiga orang meski bukan dari klaster keluarga.

"Sekarang yang keluarga kadang-kadang kalau satu kamar cuma berdua kita tambah ekstra bed agar bisa bertiga. Yang tadinya satu orang satu kamar, kalau misalnya satu kamar perempuan dengan perempuan walaupun bukan satu keluarga terpaksa kita satukan dengan ekstra bed," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru