Lee Dong Gun untuk pertama kalinya menceritakan tentang kematian adiknya yang menjadi korban penusukan saat belajar di Sydney. Mengunjungi peristirahatan adiknya, sang aktor mengutarakan penyesalannya.
- Intan Maharani
- Senin, 04 Desember 2023 - 15:01 WIB
WowKeren - Lee Dong Gun menyesali betapa minimnya waktu untuk merasakan kesedihan saat adiknya menjadi korban penusukan hingga tewas. Sang aktor sendiri yang menjemput abu adiknya dari Sydney.
Pada episode SBS “My Old Little Boy” episode 3 Desember, Dong Gun mengunjungi gereja tempat adiknya yang bernama Lee Jun Yeop disemayamkan. Dong Gun menyesal telah terlambat merayakan ulang tahun Jun Yeop yang meninggal dunia 15 tahun. Dong Gun dalam kesempatan ini untuk pertama kalinya membicarakan tentang kematian adiknya.
Sebagai informasi, Jun Yeop meninggal dunia saat dia dan temannya diserang dua anggota geng Tiongkok di dekat pusat perbelanjaan World Square, Sydney. Peristiwa naas itu terjadi pada Maret 2008, saat Jun Yeop belajar di Sydney.
15 tahun kemudian, Dong Gun datang untuk meminta maaf kepada adiknya karena datang terlambat daripada seharusnya. Ia menghabiskan beberapa waktu untuk menyapa sang adik dan membicarakan tentang ibu dan anaknya.
“Aku terlambat beberapa hari tahun ini. Aku minta maaf karena datang terlambat pada hari ulang tahunmu. Karena waktu menghentikanmu ketika berusia 20 tahun, aku bisa membayangkan kamu berusia 36 tahun,” kata Dong Gun.
Kemudian, ia melanjutkan, “Ibu baik-baik saja. Aku merawatnya dengan baik. Jadi, jangan khawatir tentang dia.”
Setelah menunjukkan foto dan video putrinya kepada pusara adiknya, Dong Gun diam lama di sana. Ia terlihat berulang kali menyentuh foto Jun Yeop yang kini sudah beristirahat dengan tenang.
Selanjutnya, Dong Gun bertemu ibunya dan mengenang kematian Jun Yeop dengan hati-hati. Dong Gun pergi ke Sydney untuk mengurus kematian dan jasad adiknya sambil memastikan orangtuanya baik-baik saja. Karena segalanya terjadi begitu cepat, ia menyesali tidak punya banyak waktu untuk berduka kala itu.
“Setelah menerima telepon dari Sydney, aku merasa hancur. Tapi aku hanya merasa hancur sekitar lima detik, karena aku khawatir padamu dan ayah. Aku sangat sibuk memastikan kalian berdua baik-baik saja sehingga aku tidak punya waktu merangkul kesedihanku sendiri sampai setelah pemakaman Jun Yeop,” ungkap Dong Gun.
Selama mengurus kematian adiknya, Dong Gun baru merasa hancur berkeping-keping ketika melihat abu Jun Yeop. Apalagi jarak Dong Gun menerima kabar hingga menyelesaikan semua urusan terkait kematian adiknya sangat cepat dan membuatnya tidak ada waktu bersedih.
“Kami langsung naik pesawat ke Sydney, sekitar tiga jam setelah mendapat telepon itu. Ketika kami sampai di sana, aku tidak punya pilihan selain meminta agar jenazahnya dikremasi," kenang Dong Gun.
Menghadapi kematian adiknya, Dong Gun tidak punya banyak pilihan saat itu. Dong Gun menyiratkan kekuatannya saat membawa pulang abu adiknya usai dikremasi.
"Sungguh menghancurkan hati saat melihat adikku yang seperti malaikat berubah menjadi abu. Tapi aku tetap membiarkannya di pangkuanku selama penerbangan kembali ke Seoul. Itu sangat berarti untukku,” paparnya.
Pembicaraan Dong Gun dengan ibunya kemudian bergulir pada kenangan terakhir sang aktor bersama adiknya. Kenangan terakhir bersama Jun Yeop membantu Dong Gun mengatasi penyesalan karena tidak punya waktu bersedih kala keluarganya ditimpa tragedi tersebut.
Dong Gun sempat tinggal bersama Jun Yeop tepat sebulan sebelum kematiannya. Setelah seminggu Jun Yeop kembali ke Sydney, Dong Gun menerima telepon yang sangat emosional dari adiknya. Itu adalah pertama kalinya Dong Gun mengutarakan kasih sayangnya kepada Jun Yeop.
“Aku merasa dia telah berusaha membuatku tidak punya penyesalan setelah kematiannya. Dia benar-benar malaikat. Jika aku tidak punya kenangan terakhir bersamanya, sebulan tinggal bersama dan telepon itu, aku akan membenci diriku sendiri,” ujar Dong Gun.
Mendengar cerita Dong Gun tentang Jun Yeop, sang ibunda menangis. Dong Gun telah mengatasi kesedihan yang tidak sempat dirasakan saat mengurus kematian Jun Yeop dengan merangkul kenangan indah bersama sang adik.
(wk/inta)
