Banjir di Ibu Kota belum sepenuhnya surut meski Gubernur Anies Baswedan optimis bisa segera teratasi. Namun krisis tampaknya belum berakhir dengan prediksi BMKG berikut ini.
Sang Gubernur DKI Jakarta menilai banjir yang terjadi cenderung cepat kering, bahkan kondisi relatif kembali normal hanya dalam waktu satu hari. Begini penjelasan Anies.
Banjir besar yang menerjang DKI Jakarta dan sekitarnya memasuki babak yang cukup mengejutkan, sebab 5 warga mencakup anak-anak dan lansia dilaporkan meninggal karenanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah buka suara menyebut banjir yang menggenangi sejumlah titik di Jakarta, termasuk di Kemang, merupakan imbas dari luapan kali Krukut.
Sang mantan Gubernur DKI Jakarta memberikan sejumlah saran untuk mengatasi banjir besar yang terjadi. Bahkan banjir tersebut diprediksi bakal separah situasi pada 2020.
Gubernur DKI Jakarta itu meyakini banjir yang terjadi bukan semata disebabkan hujan ekstrem yang mengguyur tetapi karena kesalahan dari hulu. Lantas beginilah strategi untuk mengatasinya.
Banjir tengah mengepung DKI Jakarta dan sekitarnya selama beberapa waktu belakangan. Banjir yang diakibatkan hujan ekstrem ini pun mendapat penjelasan seperti berikut dari BMKG.
Banjir tengah melanda DKI Jakarta dan beberapa daerah penyangganya. Dan di tengah banjir yang diklaim akan separah saat 2020 lalu, nama 'Ahok' kembali menjadi trending topic.
Fenomena banjir di Ibu Kota mendapat perhatian dari sejumlah media asing. Media yang berbasis di Singapura, Channel News Asia, menyoroti ribuan warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir Jakarta tersebut.
Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) meminta masyarakat setempat untuk menggugat Pemprov ke Pengadilan. FAKTA berpendapat bahwa Pemprov telah melakukan sejumlah kecerobohan yang membuat banjir tak kunjung surut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lantas mengungkapkan bahwa kejadian hujan di Jabodetabek umumnya terjadi pada malam hingga menjelang pagi hari.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengaku jika bencana alam yang terjadi di tengah pandemi COVID-19 merupakan tantangan tersendiri.
Baim Wong terus menunjukkan aksi sosialnya. Terbaru, ia terjun langsung sebagai relawan membantu korban banjir. Intip detik-detik menegangkan Baim evakuasi orang yang terkena stroke hingga bayi.
Anies juga sempat menyampaikan bahwa sebanyak 200 RT di DKI terendam banjir imbas hujan deras sejak Jumat (19/2) malam. Menurutnya, ada 26 lokasi pengungsian yang didirikan untuk para warga terdampak banjir.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau kondisi banjir di permukiman Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (20/2).
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengungkapkan ada tiga RW yang terdampak banjir tersebut. Sejumlah warga pun mengungsi ke Gedung BNPB Bekasi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta mengumumkan pada Jumat (19/2) hari ini supaya masyarakat mewaspadai banjir karena beberapa pintu air mulai masuk ke status Siaga 3.
Bahkan LAPAN mengingatkan potensi banjir di Jakarta separah yang terjadi pada 1 Januari 2020 tahun lalu. Pasalnya hujan lebat penyebab banjir masih awet terjadi sampai besok.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau curah hujan tertinggi pada Kamis 18/2) hari ini terjadi di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.
DKI Jakarta kembali direndam banjir pada Kamis (18/2) hari ini. Air banjir merendam lintasan rel kereta api di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, sehingga membuat sejumlah perjalanan KRL terhambat.