Mengusung semangat kontemplatif, Sam dan Logic sajikan nuansa surealisme dalam video musik 'Pray'.
- Luthfiatun Nisa
- Jumat, 11 Mei 2018 - 15:51 WIB
WowKeren - Sam Smith telah mengumumkan proyek kolaborasi dengan Logic sejak awal bulan Maret lalu. Keduanya diketahui bekerja sama untuk remake single "Pray" versi remix yang dirilis pada 29 Maret.
Berselang lebih dari satu bulan, akhirnya Sam dan Logic menyajikan video musik untuk single tersebut. Disutradarai oleh Joe Connor, video musik ini diunggah pada Rabu (9/5) lalu.
Menariknya, proses syuting video ini dilakukan di sebuah tempat terkenal bernama Villa Erba yang terletak dekat danau Como, Italia. Mengusung semangat kontemplatif, video ini memperlihatkan Sam dalam balutan serangkaian busana rancangan desainer ternama, termasuk sebuah jas berwarna merah menyala. Video ini juga memperlihatkan saat Sam dan Logic saling bertukar lirik yang mereka nyanyikan sembari berkeliling di villa tersebut.
Adegan lain memperlihatkan seekor kuda putih, barisan penari interpretif dan kupu-kupu misterius. Nuansa surealisme juga terasa kental mewarnai video musik "Pray", namun tentunya tetap mudah untuk dinikmati secara visual.
Tentunya versi remix dari "Pray" ini sukses mendapat banyak pujian dari para penggemar. Bahkan tak sedikit yang menyebut bahwa Sam dan Logic berhasil menyajikan kolaborasi terbaik sepanjang masa.
"Tidak ada yang lebih sempurna dari kolaborasi Sam dan Logic," komentar seorang penggemar. "Aku suka lagu ini, aku suka versi ini. Semuanya perpaduan yang sempurna," komentar penggemar yang lain. "Ini masterpiece. Lirik lagunya juga sangat menyentuh dan menggambarkan semuanya. Ini adalah yang terbaik," imbuh yang lain.
Sementara itu, versi asli "Pray" sendiri dirilis pada 6 Oktober 2017 lalu. Lagu ini merupakan bagian dari album "The Thrill of It All". "Pray" tercatat sukses meraih peringkat ke-55 di Billboard Hot 100 dan bertengger pada posisi 23 di Billboard Adult Contemporary chart.
Sebelum merilis lagu ini, Sam sempat mengungkapkan bahwa "Pray" terinspirasi saat ia menghabiskan waktu di Mosul, Irak, dengan anak-anak korban Perang. "Aku menghabiskan lima hari di Mosul dan kembali dengan perasaan malu bahwa aku hanya tahu sedikit tentang dunia dan kehidupan orang lain," kata Sam kala itu.
Sam juga mengungkapkan bahwa ia tak ingin hanya menulis lagu cinta, tapi juga tentang kehidupan yang tak selalu menyenangkan. "Aku baru saja menulis banyak lagu tentang cinta. Jadi Aku ingin menulis bagaimana diriku yang sekarang mulai membuka mata, pada usia 25 tahun, tentang apa yang terjadi di belahan dunia lain, dan itu tidak selalu menyenangkan," imbuh Sam.
(wk/luth)
