Didalangi JAD, Kapolri Sebut Aksi Pengeboman di Surabaya Sebagai Balasan untuk Aman Abdurahman
Nasional

Aman Abdurahman diyakini merupakan pimpinan ISIS di Indonesia yang terlibat dalam aksi bom Thamrin.

WowKeren - Indonesia digemparkan dengan serangkaian pengeboman yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Setelah dikabarkan terjadi ledakan di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) kemarin, sebuah bom kembali meledak di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5).

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, menyatakan bahwa pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya merupakan satu keluarga. Jenderal Tito pun mengatakan bahwa aksi pengeboman ini didalangi oleh kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Kelompok tersebut diyakini menjadi pendukung utama kelompok ISIS di Indonesia.

"Pelaku diduga satu keluarga. Semuanya adalah serangan bom bunuh diri," ungkap Jenderal Tito ditemui saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi korban luka-luka di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, pada Minggu (13/5). "JAD merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia yang dipimpin Aman Abdulrahman."

Menyusul kabar tersebut, Jenderal Tito kembali memberikan pernyataan bahwa serangkaian aksi terorisme ini diduga kuat terjadi sebagai balasan untuk Aman Abdurahman. "Diduga pembalasan kelompok JAD (Jamaah Ansharu Daulah) karena Aman Abdurahman, yang harusnya keluar Agustus tahun lalu, ditangkap kembali," ujar Jenderal Tito dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, pada Senin (14/5).


Diketahui, Aman ditangkap usai terlibat pelatihan militer di Aceh. Ia harusnya dibebaskan pada 13 Agustus tahun 2017 yang lalu. Akan tetapi, Aman kembali ditangkap lantaran diduga terlibat pada persitiwa pengeboman di Jalan MH Thamrin pada awal tahun 2016 yang lalu.

Jenderal Tito pun kembali menegaskan bahwa pengeboman yang terjadi selama dua hari berturut-turut ini dilakukan oleh JAD kelompok Surabaya. Mereka juga semakin didorong oleh kelompok ISIS. Selain mendukung aksi pengeboman di Surabaya, ISIS pun mengaku bertanggung jawab atas serangan pisau di Paris.

"Motifnya terkait serangan ini atas instruksi ISIS sentral yang mereka terdesak dan memerintahkan sel lain di seluruh dunia bergerak," lanjut Jenderal Tito. "Selain serangan di Surabaya, ada serangan di Paris minggu kemarin, menggunakan pisau."

Sebelumnya, telah dikonfirmasi bahwa pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya merupakan satu keluarga. Mereka terdiri atas sepasang suami istri dan juga empat orang anak.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel