Terungkap, Ternyata Begini Perilaku Anak Pelaku Bom Gereja Surabaya di Sekolah
Twitter/Puji Kuswati
Nasional

Mendikbud mengungkap perilaku anak pelaku bom Surabaya berdasarkan keterangan dari kepala sekolah.

WowKeren - Sejumlah informasi beredar terkait anak-anak salah satu pelaku bom gereja di Surabaya, Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Belakangan sempat beredar informasi bahwa dua anak perempuan Dito yang meledakkan diri bersama ibundanya memiliki sikap aneh di sekolah.

Santer disebutkan bahwa mereka tidak suka pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan Agama Islam di sekolah. Namun kabar ini langsung dibantah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Muhadjir menegaskan bahwa tidak ada perilaku aneh dari anak-anak pelaku teror bom tersebut selama di sekolah. "Tidak benar itu. Saya sudah cek ke kepala sekolahnya kok. Mereka yang gede juga jadi komandan upacara bendera. Biasa, sama (seperti anak lain)," kata Muhadjir dilansir Suara, Selasa (15/5).

Muhadjir juga menegaskan bahwa keempat anak pasangan Dito dan Puji tidak memiliki indikasi radikal. "Enggak ada (indikasi radikal). Itu sangat spontan dari orangtuanya kelihatannya. Terutama orangtua yang laki-laki," lanjut Muhadjir.


Lebih lanjut, Muhadjir menambahkan bahwa pihak sekolah sudah melakukan deteksi atas paham radikal yang berkembang di lingkungan sekolah. "Secara sistem sudah jalan cuma ini terus berkembang. Terutama ide radikal dan ide teror ini modusnya semakin bervariasi dan ini sekolah harus lebih kreatif antisipatif," tegasnya.

Di sisi lain, Anton yang merupakan pelaku bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo diketahui mensekolahkan anak-anaknya secara homeschooling. Anton mengambil metode ini demi menghindari anak-anaknya dari masyarakat sekitar.

Sementara itu, Jenazah Dita dan keluarganya akan disemayamkan di kawasan TPU Tembok Gede, Jalan Tembok, Tembok Dukuh, yang tak jauh dari kediaman orangtua Dita. Namun sebagian masyarakat menolak. Begitu juga dengan warga Banyuwangi yang ada di lingkungan rumah orangtua Puji.

Hingga saat ini semua jenazah pelaku bom teror masih berada di RS Bhayangkara, Surabaya. Masih belum ada pihak keluarga yang mengambil jenazah tersebut. Kepolisian memberikan batas waktu untuk pihak keluarga mengambil jenazal pelaku. Jika di luar batas waktu, maka jenazah akan menjadi tanggung jawab polisi.

(wk/nur2)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel