Netter Cantik yang Sebarkan Hoax Bom Surabaya Dijerat Pasal Berlapis
Twitter
Nasional

Ditetapkan sebagai tersangka, tulisan netter cantik ini penuhi unsur hate speech dan ITE.

WowKeren - Peristiwa pengeboman yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, selama dua hari bertutut-turut masih menjadi perhatian masyarakat. Kejadian yang dikecam banyak pihak ini ternyata ditanggapi lain oleh salah satu netter. Wanita berinisial FSA ini diketahui menyebut tragedi ini sebagai pengalihan isu pemerintah.

Akibat tulisan di akun Facebook miliknya itu, netter cantik yang diketahui merupakan seorang kepala sekolah di SMPN 9 Kayong Utara, Kalimantan Barat ini harus diciduk oleh polisi. Kini, statusnya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Baru saja dapat telepon, statusnya (sudah) tersangka," ungkap Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Nanang Purnomo dilansir Detik pada Rabu (16/5).

Tidak hanya ditetapkan sebagai tersangka, pasal yang dikenakan pada FSA ini juga berlapis. Setelah dilakukan gelar perkara dan pemeriksaan, FSA dikenakan pasal 45A ayat 2 Jo Pasal 28 ayat nomor 2 UU 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UU nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.


Tulisan FSA diketahui juga memenuhi unsur hatespeech dan ITE. Ia juga bisa terancam hukuman di atas 5 tahun. "Ancaman hukumannya di atas 5 tahunlah dan bisa ditahan," ujar Kombes Nanang.

FSA ditangkap pada Minggu (13/5) sekitar pukul 16.00 WIB oleh personel Satuan Reskrim Polres Kayong Utara di rumah kosnya. Ia ditangkap usai menuliskan status analisis mengenai tragedi bom di Surabaya.

Ia menyebutkan bahwa peristiwa pengeboman ini merupakan pengalihan isu terhadap beberapa masalah yang terjadi di pemerintahan. Selain itu, FSA juga menyebut bahwa peristiwa ini merupakan sebuah drama yang dibuat oleh pihak kepolisian demi menambah anggaran Densus 88 Antiteror.

Tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur ini terjadi selama dua hari berturut-turut. Pada Minggu (13/5) ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya. Pada malam harinya, kembali terjadi di sebuah rumah susun di Sidoarjo, Jawa Timur. Esok harinya, pada Senin (14/5) sekitar pukul 08.50 WIB, bom bunuh diri meledak di depan kantor Mapolrestabes Surabaya.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru