Melalui Menag, Jokowi Minta Pemuka Agama Indonesia Sebar Ajaran Damai
Twitter/kemensegnetRI
Nasional

Hal itu terkait dengan rentetan tragedi pengeboman yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.

WowKeren - Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi telah mengadakan pertemuan dengan para mubalig di Bogor, Jawa Barat. Hal itu telah dikonfirmasikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Terkait rentetan tragedi pengeboman yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, melalui Lukman, Jokowi meminta agar pemuka agama menyebarkan ajarannya secara damai. Jokowi juga meminta untuk mengajarkan ajaran agama Islam yang mendatangkan kebaikan. Ajaran yang lebih mengedepankan sisi damai. Bukan tentang ajaran propaganda maupun radikal.

"Presiden amat sangat mengharapkan pemuka agama, mubalig, menyampaikan dakwah hendaknya lebih mengedepankan sisi-sisi Islam penuh kedamaian," kata Lukman di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, dilansir Liputan6.com, pada Selasa (15/5). "Yang mampu memberikan kemaslahatan segenap manusia, bukan agama yang disalahpahami, diekspolitasi."

Terlebih momen Ramadan tahun ini awal puasa jatuh di tanggal yang sama dengan Muhammadiyah yakni 17 Mei. Tidak ada perbedaan selisih waktu seperti tahun kemarin.


Hal itu menjadikan dorongan bagi para pendakwah untuk lebih aktif dalam berdakwah. Disertai keinginan Jokowi yang baru saja disampaikan oleh Lukman tadi.

"Oleh karena itu, ormas juga lebih proaktif," lanjut Lukman. "Menjelaskan esensi agama Islam yang menebarkan rahmat bagi sesama manusia."

Pada Minggu (13/5) dan Senin (15/5), status Indonesia sempat menjadi siaga satu lantaran bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja Surabaya yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna, rusunawa di Sidoarjo, dan Mapolrestabes Surabaya. Bom bunuh diri yang diklaim sebagai pengikut ISIS tersebut, membuat Presiden, Kemenag, Polisi, TNI, dan aparat lain mulai melakukan tindakan tegas dan kecaman terhadap paham ajaran agama yang dipropagandakan.

Ada 18 korban tewas dan 44 luka-luka yang meninggal dalam ledakan di tiga gereja Surabaya tersebut. Sementara ledakan di Sidoarjo, terdapat 4 orang yang tewas. Mereka adalah Anton yang mengajak istri beserta dua anaknya dalam bom bunuh diri.

Sementara, ledakan di Mapolrestabes terdapat 4 orang tewas yang merupakan pelaku bom bunuh diri dan 1 anak perempuan pelaku yang selamat serta 10 orang luka-luka.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru