Faizal Asegaf Tuding PKS Terlibat Aksi Teror Surabaya
Nasional

Tudingan itu Faizal ungkap melalui cuitan di akun Twitter miliknya.

WowKeren - Mantan aktivis tahun 1998 yakni Faizal Asegaf menjadi bahan perbincangan hangat oleh masyarakat akhir-akhir ini. Hal itu berasal dari cuitan di akun Twitter miliknya, @faizalassegaf, pada Minggu (13/5).

Dalam cuitan itu, Faizal menduga jika sejumlah elite PKS (Partai Keadilan Sejahtera) terlibat dalam aksi teror bom Surabaya. Ia meminta pemerintah dan polisi untuk mengawasi kantor PKS.

"Mestinya Polri & pemerintah bertindak tegas, awasi kantor PKS di seluruh Jawa Timur. Selidiki dugaan keterlibatan kader & loyalis PKS atas teror bom Gereja Surabaya," tulis Faizal. "Jangan lengah, sikap nyinyiran mereka di medsos telah memicu aksi teroris makin agresif bertindak biadab."

Namun PKS menepis tudingan dari Faizal tersebut. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, PKS tidak mungkin melakukan hal keji seperti membunuh orang yang tak berdosa.

"Ya nggak, atuh (tidak betul tuduhan Faizal Assegaf). PKS itu mazhab-nya Islam rahmatan lilalamin (rahmat bagi alam semesta)," kata Mardani, dilansir Detik.com pada Rabu (23/5). "Bunuh semut saja nggak boleh, apalagi (bunuh) manusia."

Mardani juga menyampaikan perjalanan PKS selama reformasi di Indonesia yang terlihat jelas. Lantas Mardani pun mengungkitkan latar belakang Faizal selama ini.

"Jejak PKS dalam reformasi jelas. Sikap PKS pada 2019 juga jelas," lanjut Mardani. "Dibandingkan dengan seorang individu yang, monggo dinilai sendiri latar belakangnya."


Faizal pun merespon pertanyaan dari Mardani tersebut secara blak-blakan. Ia menjelaskan jika dirinya merupakan mantan aktivis tahun 1998. Faizal juga menyebutkan nama rekan-rekan perjuangannya dulu.

"Latar belakang saya, saya warga negara Indonesia (WNI)," kata Faizal. "Saya mantan aktivis '98 bersama Adian Napitupulu, Anas Urbaningrum. Bisa dilihat rekam jejak saya sebagai aktivis '98."

Lebih lanjut, Faizal mengaku jika ia satu-satunya mantan aktivis tahun 1998 yang masih tinggal di rumah kontrakan di bawah SUTET, Jakarta Timur. Faizal juga menceritakan dirinya yang bersih dari catatan kepolisian.

"Saya satu-satunya aktivis '98 yang masih hidup di rumah kontrakan di bawah SUTET di daerah Jakarta Timur," sambung Faizal. "Saya tidak pernah melakukan pencurian uang negara, tidak pernah ada cacat kriminal, bebas bersuara, dan menjadi rakyat biasa."

Merasa dirugikan dan nama baik PKS tercemar, akhirnya Faizal dilaporkan ke Polda Jawa Timur. Faizal dilaporkan dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian sesuai Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 dan/atau Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Merasa tidak takut, Faizal kemudian melaporkan balik sejumlah elite PKS ke Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Senin (22/5). Laporan Faizal teregister dengan nomor TBL/2743/V/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 21 Mei 2018.

Nama elite PKS yang Faizal laporkan di antaranya Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, eks Presiden PKS Anis Matta, Fahri Hamzah, dan pengelola akun Twitter PKS. Beberapa kader PKS, serta Hilmi Firdausi juga Faizal laporkan.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru