'Say You Won't Let Go' Dituding Hasil Jiplakan, The Script Tuntut James Arthur
Musik

Personel The Script menyebut bahwa melodi dan tempo 'Say You Won't Let Go' hampir sama persis dengan 'The Man Who Can't Be Moved'.

WowKeren - Kasus penjiplakan lagu dalam industri musik Hollywood memang bukanlah hal baru lagi. Kali ini, giliran solois James Arthur yang tersandung masalah penjiplakan gara-gara hits andalannya, "Say You Won't Let Go".

Pentolan band The Script, Danny O'Donoghue mengklaim bahwa "Say You Won't Let Go" milik James Arthur terlalu mirip dengan salah satu karyanya, "The Man Who Can't Be Moved". Danny menyebut bahwa melodi dan tempo "Say You Won't Let Go" hampir sama persis dengan "The Man Who Can't Be Moved" yang dirilis pada tahun 2008 silam. Oleh karena itu, ia pun melayangkan gugatan kepada musisi asal Inggris tersebut.

Dalam kasus ini, The Script diwakili oleh Richard Busch. Menurut kuasa hukum tersebut, James Arthur telah meraup hampir USD 20 juta (sekitar Rp 284 miliar) dari "Say You Won't Let Go".

Richard menyebut karier James kembali berjaya setelah dikritik karena menulis lirik yang menghina Rita Ora dan komunitas LGBTQ pada tahun 2013. iTunes bahkan mengembalikan uang hasil penjualan albumnya dan ia dikeluarkan dari label Simon Cowell, Syco. Namun, pentolan "X-Factor" itu kembali ke label tersebut dua tahun kemudian.


Tak hanya itu, Richard juga mengklaim bahwa sebelumnya James berupaya untuk bertemu dengan para personel The Script setelah kehilangan kontrak rekaman pada tahun 2014 dan berharap dapat berkolaborasi dengan band asal Irlandia tersebut. Namun kala itu permintaannya ditolak oleh The Script. Setelahnya, James merilis "Say You Won't Let Go" dua tahun kemudian dan disebut-sebut meniru esensi dari "The Man Who Can't Be moved".

Sebelumnya, beberapa media sempat menyebut bahwa sejumlah penggemar berkomentar soal persamaan kedua lagu tersebut. Kedua hits itu memiliki tempo yang sama, pengenalan gitar empat-bar, dan menggunakan melodi vokal serta struktur harmonik yang mirip. The Script sendiri bahkan dikabarkan membayar seorang ahli musik untuk membuat laporan mengenai kemiripan kedua lagu tersebut pada tahun 2016.

Sementara itu, Richard telah meminta pengadilan untuk memutuskan bahwa James melanggar hak cipta dan menyerukan penghitungan seluruh keuntungan streaming, distribusi, penerbitan, dan pendapatan tur terkait lagu tersebut. The Script juga ingin menuntut ganti rugi berdasarkan undang-undang.

Namun pada tahun 2017 lalu, James sendiri sempat membantah klaim pelanggaran hak cipta yang dilayangkan padanya. "Ini sudah 2017, hanya ada tujuh not di musik. Semua lagu sedih terdengar sama. Orang-orang gelisah karena hal-hal seperti ini tanpa sebab," ungkap James kala itu.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan langsung dari James terkait tuntutan atas pelanggaran hak cipta yang dilakukannya ini. Namun tentunya kali ini the Script tidak akan berdiam diri lagi dan kembali mengusut masalah tersebut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru