Selebriti

Wulan Guritno tetap menjaga komunikasi dengan putrinya yang kini menempuh pendidikan di kota London, Inggris.

• Eva Ayu Rahmawati
• Sabtu, 26 Mei 2018 - 16:02 WIB

WowKeren - Wulan Guritno belum lama ini menceritakan tentang putri sulungnya, Shaloom Razade. Anak hasil pernikahannya dengan aktor Attila Syah tersebut kini diketahui sedang melanjutkan pendidikannya di kota London, Inggris.

Meski tinggal berjauhan, Wulan tetap memantau perkembangan Shaloom, terutama saat berpuasa di Inggris. Salah satu cara yang dilakukan Wulan adalah dengan memantau unggahan putrinya di Instagram.

“Aku lihat Instagramnya (Shaloom)," ungkap Wulan saat ditemui di Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/5). "Sahur, sahur sama teman-temannya, masak gitu."

Lebih lanjut, Wulan menceritakan bahwa Shaloom harus menjalankan puasa yang lebih lama di Inggris, yaitu 19 jam. Meskipun demikian, aktris berusia 38 tahun ini menyebutkan bahwa putrinya tak pernah mengeluh. Menurut Wulan, Shaloom memiliki niat yang kuat untuk menjalankan ibadah puasa.

"Kalau aku rasa bukan masalah jamnya, ya tapi niat. Kalau kita udah niat, enggak berasa," sambung Wulan. "Tapi Shaloom enggak pernah mengeluh sih sampai saat ini."

Saat ditanya mengenai kerinduannya terhadap Shaloom, Wulan pun menyebutkan bahwa ia selalu menjaga komunikasi dengan putrinya. Di era teknologi yang semakin canggih, Wulan mengaku lebih mudah menghubungi Shaloom dengan berbagai aplikasi pesan dan panggilan video.

Selanjutnya, Wulan juga mengaku ingin berkumpul dengan Shaloom saat Hari Raya Idul Fitri nanti. Akan tetapi, sahabat Chico Jericho ini tak mempermasalahkan jika putrinya belum bisa pulang ke Indonesia. Apalagi Wulan sempat menyuruh Shaloom agar tak pulang sebelum beradaptasi di Inggris selama satu tahun.

"Dia sebenarnya enggak aku bolehin pulang selama setahun," papar Wulan. "Aku bilang ke dia untuk menyesuaikan diri dulu di sana."

Selain itu, Wulan juga berharap agar Shaloom bisa hidup mandiri dan mengejar impiannya. Bintang film "Nada Untuk Asa" ini tidak ingin anaknya menjadi manja dan bergantung kepada orang lain.

"Kalau perempuan biar mandiri, kuat, inteligen, empati, dan punya mimpi besar," jelas Wulan. "Jadi anak perempuanku bukan yang manja, bergantung, dan patah semangat."