Popularitas Melejit, Kostum dan Properti 'Black Panther' Masuk Museum Afrika-Amerika
The Mary Sue
Film

Selain kostum Black Panther, museum tersebut juga akan memamerkan skrip asli yang ditandatangani Ryan Coogler dan Kevin Feige.

WowKeren - Tak berlebihan rasanya jika "Black Panther" disebut sebagai salah satu film MCU tersukses. Bahkan film garapan sutradara Ryan Coogler ini telah berkali-kali memecahkan rekor semenjak masa presale hingga mampu memuncaki box office selama lima pekan berturut-turut.

Tak hanya itu, "Black Panther" juga digadang-gadang sebagai fenomena tersendiri lantaran berani mengangkat tema ras kulit hitam serta budaya Afrika dalam sebuah film superhero. Bahkan saking fenomenalnya, properti dari film "Black Panther" bakal dipamerkan di Smithsonian's National Museum of African American History and Culture di Washington DC, Amerika Serikat.

Dilansir Aceshowbiz pada Rabu (27/6), properti yang dipamerkan termasuk kostum asli Black Panther yang dikenakan oleh Chadwick Boseman. Tak hanya itu, ada pula skrip film yang ditandatangani langsung oleh Ryan Coogler, Kevin Feige, serta para petinggi Marvel Studios lainnya.

The @blackpanther’s hero costume is now in our collection! 🙅🏾‍♀️🙅🏿‍♂️The museum acquired several objects from the record-breaking film Black Panther, including the hero costume worn by actor @ChadwickBoseman; a shooting script signed by Ryan Coogler (co-writer; director), Kevin Feige (producer, president of Marvel Studios), Nate Moore (executive producer) and Joe Robert Cole (co-writer; producer); two pages of spec script; and 24 high-resolution production photographs. Black Panther is the first superhero of African descent to appear in mainstream American comics, and the film itself is the first major cinematic production based on the character. Black Panther illustrates the progression of blacks in film, an industry that in the past has overlooked blacks, or regulated them to flat, one-dimensional and marginalized figures. The film, like the museum, provides a fuller story of black culture and identity. The origin story of the Black Panther character started in the late 1960s, during the height of the civil rights movement – a critical period in American history and an era that the museum explores in many of its exhibitions. Stay tuned for an update on when these objects go on display! #BlackPantherHistory #WakandaForever


A post shared by NMAAHC (@nmaahc) on

Menurut perwakilan pihak museum, properti tersebut dipamerkan karena "Black Panther" diklaim sebagai suatu tonggak sejarah yang cukup penting bagi ras kulit hitam. Bahkan film yang berlatar negara fiktif Wakanda ini disebut-sebut mampun mengubah cara pandang masyarakat mengenai komunitas kulit hitam.

"Film dan koleksinya mengilustrasikan perkembangan kulit hitam, sebuah industri yang di masa lalu memandang rendah kulit hitam, atau menurunkan kulit hitam ke figur satu dimensi yang termarjinalisasi dan rata. Filmnya, seperti museum ini, memberi cerita yang lebih lengkap tentang budaya kulit hitam dan identitasnya," ujar perwakilan museum.

Lebih lanjut, mereka juga menyebut Black Panther sebagai superhero Afrika pertama yang muncul di komik Amerika. Tak heran jika saat difilmkan, kultur Afrika dimasukkan dengan sangat apik sehingga "Black Panther" menjadi salah satu film terlaris. Namun sayangnya, hingga kini tanggal pameran "Black Panther" tersebut belum diumumkan oleh pihak museum.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru