Masalah Mental Hingga Bisa Meninggal Dini, Ini 7 Bahaya Kesepian yang Mengintaimu
istock
SerbaSerbi

Para ahli membagi istilah kesepian ini menjadi dua macam yang keduanya terkait dengan masalah kesehatan fisik dan mental.

WowKeren - Ada banyak cara dari gaya hidup yang bisa memengaruhi kesehatan fisik dan juga mentalmu. Gaya hidup seperti makan-makanan "sehat" yang sebenarnya tidak benar-benar sehat bisa juga memengaruhi kesehatanmu. Tidak hanya itu, pertanyaan-pertanyaan seperti "Apakah kamu sudah tidur cukup?" juga ikut berpengaruh.

Dari semua itu, rupanya ada satu aspek yang tidak terlalu kentara, namun bisa berdampak buruk pada kesehatanmu. Itu adalah kesepian.


Dilansir dari INSIDER pada Jumat (29/6), dua ahli tentang kesepian, Dr. Julianne Holt-Lunstad, seorang profesor psikologi dan neurosains di Universitas Brigham Young, dan Dr. Nancy Donovan, seorang psikiater yang berspesialisasi dalam geriatri dan neurologi di Rumah Sakit Brigham and Women di Boston, telah melakukan penelitian terhadap efek dari kesepian ini. Sebelum mengetahui efek kesepian pada kesehatan, kedua dokter tersebut juga menjelaskan mengenai kesepian yang terbagi menjadi dua, yakni subjektif dan objektif.

Kesendirian objektif mengacu pada keadaan fisik sendirian atau terisolasi secara sosial. Sedangkan kesendirian subjektif mengacu pada perasaan sendirian, bahkan jika kamu tidak benar-benar sedang sendirian.

Terkait dua jenis kesendirian tersebut, penelitian dua dokter itu menjelaskan bahaya-bahaya kesehatan mulai dari mental dan fisik yang bisa menyerang orang-orang yang kesepian. Apa saja bahaya-bahaya yang dapat mengintai orang-orang yang merasakan kesepian ini? Simak daftarnya sebagai berikut.

(wk/silm)

1. 1. Meninggal Dini


1. Meninggal Dini
istock

Penelitian Dr. Hot-Lunstad menunjukkan bahwa efek kesepian secara keseluruhan menimbulkan risiko kematian prematur, yakni kematian yang terjadi sebelum usia rata-rata kematian pada populasi tertentu. Skor rendah pada indikator-indikator koneksi sosial menunjukkan risiko yang sama seperti merokok hingga 15 batang rokok per hari. Ia juga mengatakan bahwa peserta dengan hubungan yang lebih kuat memiliki kemungkinan keberlangsungan hidup mencapai 50 persen.

Sementara itu, penelitian kedua yang melibatkan 3,4 juta peserta berfokus pada kesepian subjektif dan isolasi fisik sosial dan aktual. Hasil menunjukkan bahwa keduanya dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian dini sebesar 30 persen. Risiko tersebut bahkan melebih risiko kematian untuk obesitas, aktivitas fisik lain, dan juga polusi udara.

2. 2. Depresi dan Lebih Sulit Atasi Stres


2. Depresi dan Lebih Sulit Atasi Stres
istock

Kesepian, menurut penjelasan Dr. Donovan, bisa menjadi faktor risiko untuk mengembangkan depresi. Tingkat kesepian yang lebih tinggi dikaitkan dengan lebih banyaknya timbul gejala depresi.

Selain itu, kesepian juga akan membuatmu lebih sulit untuk mengatasi stres. Psychology Today menyatakan bahwa seseorang yang kesepian memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Mereka memiliki tingkat stress yang lebih bahkan ketika terkena jenis stres yang sama seperti orang yang tidak kesepian.

3. 3. Lebih Mudah Terkena Inflamasi dan Flu


3. Lebih Mudah Terkena Inflamasi dan Flu
istock

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Steve Cole, seorang profesor kedokteran dan psikiatri, pada tahun 2007 menunjukkan bahwa orang yang kesepian lebih mudah terkena inflamasi atau peradangan. Lebih berbahaya lagi, peradangan tersebut bisa berujung pada penyakit-penyakit serius seperti kanker. Penelitiannya menunjukkan bahwa sekelompok gen yang terlibat dalam inflamasi diekspresikan secara berbeda dan lebih aktif pada mereka yang kesepian.

Selain inflamasi, orang-orang yang merasa kesepian juga lebih mudah terserang penyakit flu dan demam. Mereka yang merasa kesepian cenderung merasakan gejala dingin. Sistem kekebalan tubuh orang-orang yang kesepian disebut berfokus untuk memerangi bakteri daripada virus. Oleh karena itu, tubuh orang-orang yang kesepian lebih rentan terhadap infeksi virus.

4. 4. Susah Berinteraksi


4. Susah Berinteraksi
istock

Mereka yang merasa kesepian mengungkapkan bahwa situasi sosial lebih mengancam mereka. Hal ini sedikit mengejutkan lantaran orang-orang yang dianggap kesepian harusnya merasa senang saat bisa membentuk koneksi dengan orang lain.

Kesepian juga bisa membuat seseorang merasa lebih sensitif dan lebih waspada saat membentuk koneksi dengan orang lain. Mereka cenderung awas dengan hubungan yang bisa berubah menjadi ancaman untuk mereka. Oleh karena itu, orang-orang yang merasa kesepian juga disebut memiliki keraguan yang besar terhadap lingkungan sosial.

5. 5. Memiliki Potensi Terkena Penyakit Jantung


5. Memiliki Potensi Terkena Penyakit Jantung
istock

Dr. Donovan dan Dr. Holt-Lunstad menyoroti bahwa kesepian bisa dikaitkan dengan masalah kardiovaskuler yang serius. Hal itu meningkatkan potensi terkena penyakit jantung bagi orang-orang yang merasa kesepian.

Sebuah penelitian terkait hal ini dilakukan pada tahun 2016 dan melibatkan 181.000 orang dewasa. Hasilnya menemukan bahwa kesepian dan isolasi sosial terkait dengan peningkatan 32 persen risiko stroke dan 29 persen peningkatan penyakit jantung koroner.

6. 6. Merusak Pola Makan dan Menyebabkan Kebiasaan Tidak Sehat


6. Merusak Pola Makan dan Menyebabkan Kebiasaan Tidak Sehat
istock

Banyak karakteristik kesepian berhubungan dengan berbagai jenis gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, dan sebagainya. Oleh karena itu, perasaan kesepian juga bisa menjadi faktor dalam penambahan atu penurunan berat badan. Menurut penelitian, seseorang yang mengalami pertambahan berat badan seringkali disebabkan karena mereka menggunakan makana sebagai cara untuk membunuh rasa kesepian yang mereka alami.

Selain merusak pola makan, rasa kesepian juga menyebabkan seseorang mempunyai kebiasaan yang tidak sehat. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan sosial seperti pernikahan dan juga keluarga, membuat seseorang hidup lebih sehat. Mereka makan teratur, tidur cukup, berolahraga, dan juga pergi ke dokter ketika dibutuhkan.

Mereka yang memiliki teman atau pasangan juga sangat kecil memiliki risiko terhadap penyalahgunaan obat terlarang. Hal itu berarti mereka yang tidak memiliki hubungan semacam ini cenderung beralih ke perilaku-perilaku yang tidak sehat dan buruk.

7. 7. Pertanda Penyakit Alzheimer


7. Pertanda Penyakit Alzheimer
istock

Terkait tanda penyakit alzheimer ini, Dr. Donovan menemukannya saat meneliti 79 orang dewasa yang tinggal di sebuah komunitas. Laporan menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tingkat protein lebih tinggi yang disebut dengan amiloid, juga melaporkan kurangnya persahabatan. Selain itu, mereka juga merasakan perasaan terisolasi.

Banyak ilmuwan percaya bahwa akumulasi amiloid di otak menyebabkan timbulnya penyakit alzheimer. Hipotesis menyatakan bahwa senyawa amiloid dapat mengacaukan komunikasi antara sel-sel otak dan akhirnya membunuh sel-sel tersebut. Hal itulah yang kemudian mengarah pada penurunan karakteristik kognitif penyakit Alzheimer.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru