Peneliti Meyakini Sosok di Film 'The Lorax' Terinspirasi dari Kisah Nyata Hewan Ini
SerbaSerbi

Dominy dan timnya lalu menemukan bahwa sosok Lorax terinspirasi dari monyet patas yang hidup di Afrika Barat dan Timur.

WowKeren - Masih ingat dengan "The Lorax", film animasi yang tayang pada 2012 lalu? Film tersebut merupakan adaptasi dari buku cerita karya Dr. Seuss dengan judul yang sama yang diterbitkan pada 1971. Karya yang sarat akan pesan mendalam mengenai isu lingkungan hidup itu dikemas menjadi film musikal komedi yang asyik.

"The Lorax" menceritakan soal seorang anak bernama Ted Wiggins yang berusaha mencari pohon asli. Pasalnya, kota yang ia tinggali sama sekali tidak memiliki rumput dan pohon, semua terbuat dari plastik. Bahkan mereka harus membeli oksigen agar dapat merasakan udara bersih.

Kisahnya panjang hingga Ted bertemu dengan Once-ler yang menceritakan soal Lorax si penjaga hutan. Lorax menjaga pohon-pohon Truffula yang ditebang untuk dijadikan pakaian.

Namun, bukan "The Lorax" yang akan dibahas di sini. Namun, sosok Lorax si penjaga hutan lah yang menarik perhatian.

Lorax digambarkan sebagai makhluk hutan yang pendek dan bertubuh kuning. Ia juga memiliki kumis tebal yang sangat khas.

Dilansir dari Science Alert, seorang peneliti, Nathaniel J. Dominy rupanya mencari asal-muasal sosok Lorax yang unik. Ia dan timnya menggunakan pemodelan wajah dan alogaritma iteratif untuk mengungkap identitasnya.


"Kami menggunakan metode dekomposisi eigenface untuk menghitung kemiripan wajah," ujar Dominy. "Dan kami membuat plot dengan t-distributed stochastic neighbor embedding (t-SNE), algoritma iteratif yang menurunkan informasi multidimensi menjadi dua dimensi untuk visualisasi."

Lorax dan Monyet Patas

Source: Science Alert

Dominy dan timnya lalu menemukan bahwa sosok Lorax terinspirasi dari monyet patas yang hidup di Afrika Barat dan Timur. Keduanya memiliki beberapa karateristik wajah yang sama terutama kumis yang khas.

Monyet patas merupakan primata tercepat. Mereka dapat berlari dengan kecepatan 55 km per jam, lho. Namun sayangnya populasi monyet ini menurun tajam karena manusia menebang pohon tempat tinggal mereka.

Temuan ini mungkin cukup aneh. Namun peneliti sangat percaya bahwa Dr. Seuss mendasarkan "The Lorax" pada nasib monyet patas yang bergantung pada pohon-pohon akasia berduri.

Para peneliti juga berharap bahwa temuan tersebut dapat membuat manusia sadar akan pentingnya menjaga linkungan. Karena perusakan lingkungan berdampak tak hanya pada manusia.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait