5 Keistimewaan Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Jangan Sampai Kelewatan!
The Amazing Sky
SerbaSerbi

Gerhana yang terjadi kali ini rupanya menjadi fenomena alam yang menyimpan beberapa keistimewaan dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa gerhana sebelumnya. Apa saja?

WowKeren - Fenomena alam istimewa dan langka akan segera terjadi. Masyarakat di seluruh dunia akan menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada Sabtu (28/7).

GBT merupakan fenomena alam yang terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Hal itu menyebabkan seluruh permukaan bulan yang memancarkan cahaya dari Matahari akan tertutup oleh bayangan Bumi.

GBT kali ini bisa dibilang istimewa. Hal itu karena sederet fenomena menarik lainnya muncul bersamaan dengan peristiwa alam yang banyak dinantikan seluruh masyarakat dunia ini.

Lantas, apa saja fenomena-fenomena menarik yang membuat GBT kali ini istimewa. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

GBT 28 Juli 2018

Source: The Amazing Sky

Terjadi di Musim Kemarau

Dari sekian banyak faktor, cuaca merupakan faktor penting saat ingin menyaksikan fenomena alam. Hal yang sama juga berlaku jika ingin menyaksikan langsung GBT yang akan berlangsung esok hari.

Istimewanya, GBT kali ini berlangsung saat musim kemarau. Peluang untuk menyaksikan GBT dengan langit cerah tentunya lebih besar. Salah satu faktor inilah yang menjadikan GBT kali ini akan sangat istimewa dan sayang untuk dilewatkan.

GBT 28 Juli 2018

Source: The Amazing Sky

Dibayangi Planet Mars

Selain keistimewaan bahwa GBT kali ini terjadi di musim kemarau, yakni saat langit malam bisa dipastikan cerah, fenomena menarik lainnya muncul dari Planet Mars. Planet merah itu disebut-sebut akan menjadi "dayang-dayang" yang menyertai terjadinya GBT kali ini.

Posisi Planet Mars sedang berada paling dekat dengan Bumi selama 15 tahun terakhir. Pada saat terjadi GBT, posisi Planet Mars akan berada di posisi seperempat kali lebih dekat dari biasanya. Oleh karena itu, selain menyaksikan GBT, masyarakat juga bisa menyaksikan Planet Mars dari jarak terdekatnya.

Planet Mars akan terlihat terang dan jelas saat puncak GBT terjadi, sebelum itu, cahayanya masih akan terdominasi dengan cahaya Bulan. Untuk menyaksikan Planet Mars dari dekat saat terjadi GBT, masyarakat bisa memandang di arah selatan Bulan.


Dilansir dari Liputan6, tak hanya Planet Mars, fenomena hujan meteor juga akan terjadi bertepatan dengan GBT kali ini. Hujan meteor yang sulit dilihat saat bulan purnama akan bisa dilihat dengan jelas ketika terjadi GBT.

GBT 28 Juli 2018

Source: The Amazing Sky

Tak Hanya Blood Moon, tapi Juga Mini Moon dan Terdapat Sapuan Warna Biru pada Bulan

Saat terjadi GBT, bulan akan berubah warna menjadi merah seperti darah. Oleh karena itu, peristiwa GBT juga sering disebut dengan Blood Moon.Namun kali ini, tidak hanya Blood Moon saja yang terjadi, tapi juga Mini Moon bahkan Blue Moon.

Pada saat puncak gerhana nanti, jarak Bumi dan Bulan cenderung lebih jauh dari biasanya. Pada saat normal, jarak Bumi dan Bulan hanya mencapai 384 ribu kilometer. Akan tetapi, pada saat GBT kali ini, jarak Bumi dan Bulan akan mencapai 406.100 kilometer. Hal itu membuat Bulan akan tampak lebih kecil dari biasanya.

Hal menarik lainnya adalah bahwa warna bulan juga akan dihiasi dengan semburat warna biru. Sapuan warna biru tersebut terjadi lantaran hamburan cahaya Matahari oleh molekul-molekul Ozon.

GBT 28 Juli 2018

Source: The Amazing Sky

Menjadi Gerhana dengan Durasi Terlama Abad Ini

Semakin istimewa, NASA menyebutkan bahwa GBT yang terjadi pada Sabtu (28/7) esok hari merupakan gerhana dengan durasi terlama sepanjang abad ke-21. Gerhana kali ini akan berlangsung 26 menit lebih lama dibandingkan dengan yang terjadi pada Januari 2018 lalu.

Diperkirakan, gerhana akan terjadi selama 1 jam 43 menit. Gerhana diperkirakan akan terjadi pada pukul 01.24 WIB hingga 05.19 WIB. Untuk puncaknya, gerhana akan terjadi sekitar pukul 03.23 WIB.

GBT 28 Juli 2018

Source: The Amazing Sky

Bisa Disaksikan di Indonesia

GBT kali ini bisa disaksikan di sebagian besar wilayah Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan juga Australia. Tentu saja, wilayah Indonesia juga bisa menyaksikan secara jelas fenomena ini.

Untuk menyaksikannya, masyarakat bisa menggunakan mata telanjang. Akan tetapi, bantuan teropong khusus akan semakin memperjelas fenomena GBT. Jadi, jangan sampai kelewatan untuk menyaksikan peristiwa Gerhana Bulan Total yang istimewa ini, ya.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait