'Tengkorak' merupakan film indie bergenre fiksi ilmiah buatan tim vokasi UGM.
- Neressa Prahastiwi
- Kamis, 23 Agustus 2018 - 20:02 WIB
WowKeren - Industri perfilman Indonesia sedang berkembang sedemikian pesatnya. Tak melulu film nasional, film indie juga memiliki cerita yang tak kalah menarik. Salah satunya film berjudul "Tengkorak" produksi tim sekolah vokasi Universitas Gajah Mada (UGM).
Film ini sempat mendapat review apik dari sutradara kondang Joko Anwar. Genre film yang terbilang langka di Indonesia, yakni sci-fi (fiksi ilmiah), juga semangat dan effort luar biasa dalam pembuatan filmnya mendapat pujian dari Joko Anwar.
"Film sci-fi TENGKORAK minin dana tapi dibuat dengan semangat dan effort luar biasa, antidote dari filmmaking malas tanpa usaha banyak filmmaker profesional Indonesia," tulis Joko Anwar. "Inventif, berani. Could be better tapi tetap mengagumkan. Halo para produser, hire this director!"
Film sci-fi TENGKORAK minin dana tapi dibuat dengan semangat dan effort luar biasa, antidote dari filmmaking malas tanpa usaha banyak filmmaker profesional Indonesia. Inventif, berani. Could be better tapi tetap mengagumkan. Halo para produser, hire this director! pic.twitter.com/wilyf2e3Io
— Joko Anwar (@jokoanwar) December 9, 2017
Kabar terbaru yang dibagikan akun Twiter WatchmenID, film "Tengkorak" akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada 8 Oktober 2018 mendatang. Kabar tersebut mendapat sambutan antusias dari netter.
Poster film Tengkorak.
— WatchmenID (@WatchmenID) August 17, 2018
Film indie garapan Yusron Fuadi bergenre Sci-fi ini akan tayang di bioskop 18 Oktober 2018. pic.twitter.com/ZSPFGJRzrv
Film "Tengkorak" menceritakan tentang penemuan fosil kerangka sepanjang 1.756 meter berumur 120 ribu tahun di pulau Jawa pada gempa Jogja tahun 2006 silam. Beberapa ahli akhirnya memutuskan untuk melenyapkan penemuan ini, namun seorang gadis bertekad mengungkap misteri di balik fosil tengkorak itu dan memberitakannya pada dunia.
Film ini digarap dalam waktu cukup lama, yakni sekitar lebih dari tiga tahun. Selain civitas UGM, film "Tengkorak" juga banyak melibatkan warga dan seniman Yogyakarta.
(wk/nere)