Lelucon 'Toa Masjid' Pandji Pragiwaksono Tuai Kontroversi, Deddy Corbuzier: Kita Lagi Krisis
YouTube/Deddy Corbuzier
Selebriti

Deddy Corbuzier mengatakan bahwa Indonesia tengah krisis soal komentar netizen di media sosial.

WowKeren - Materi Stand Up Comedy yang diangkat oleh komika-komika Tanah Air seringkali menuai reaksi yang panas di kalangan publik. Salah satu contoh yang cukup baru adalah materi "Toa Masjid" yang disampaikan Pandji Pragiwaksono saat melakukan Stand Up Comedy sekitar tahun 2017 lalu. Pandji menyampaikan kritiknya soal penyalahgunaan toa masjid yang sudah sering terjadi di Indonesia.

Pandji menyoroti penggunaan toa masjid yang dianggap telah melanggar aturan dari Kementerian Agama. Dimana seharusnya pengeras suara masjid dipakai untuk penanda waktu salat, menyiarkan pengajian sebelum waktu salat, pembacaan doa tanpa meninggikan suara dan mengutamakan suara yang merdu.

Yang menjadi bahasan Pandji adalah penyalahgunaan toa untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman yang dianggap tidak terlalu penting. Kemudian juga anak-anak yang kadang memainkan toa saat mengaji dengan suara-suara yang mengganggu. Bagi Pandji hal tersebut seharusnya tidak dilakukakan dengan menggunakan toa masjid.

Namun penyampaian Pandji perihal toa masjid ini menuai kecaman dari publik. Tak sedikit pihak yang menganggap lelucon Pandji sudah memasuki ranah pelecehan agama. Hal ini yang kemudian membuat Deddy Corbuzier tertarik untuk mengajak Pandji dalam Vlog terbarunya yang diunggah pada hari Selasa (4/9). Deddy pun kembali mengutarakan pendapatnya.


"Gue sebenernya udah pernah bahas soal toa masjid di 'Hitam Putih' sama Ustadz Wijayanto. Membangunkan saur (pakai toa masjid) itu pun harus hati-hati," kata Deddy. "Karena kalau ada orang sakit, yang harusnya dia tidak boleh bangun, tiba-tiba kaget (karena suara toa) kan jadi bahanya. Jadi berbuat baik, tapi jadi ada masalah. Jadi sebenernya boleh digunakan untuk kepentingan yang benar."

Menanggapi soal banyaknya hujatan untuk Pandji, Deddy pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap netizen di Tanah Air. "Sekarang tuh kita lagi krisis yah. Dan sekarang tuh gue capek banget ngelihatin sosial media yang isinya hujatan-hujatan semua. Keluarga berantem gara-gara agama juga bisa, keluarga berantem gara-gara ngata-ngatain," lanjut Deddy.

Pandji mengatakan bahwa agama Islam yang belakangan menjadi identitas sebagian besar bangsa Indonesia memang menjadi topik yang sensitif di media sosial. Bintang film "Partikelir" itu mengatakan bahwa sudah seharusnya pengguna media sosial mengubah cara mereka untuk menyampaikan ketersinggungan mereka tanpa harus menyumpahi dan berkomentar jahat.

"Yang mesti kita ubah adalah cara kita menunjukkan ketersinggungan. Gimana kalau kita tersinggung tanpa harus memaki. Gimana kalau kita tersinggung tanpa harus melanggar hukum," ujar Pandji di akhir video tersebut. "Itu doang, kita dalam proses menuju ke sana. Dibutuhkan orang-orang yang sabar untuk memediasi."

(wk/nur2)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait