Tak menyangka fotonya akan menjadi viral, Pamela bicara soal dosanya yang justru akan berkurang lantaran menjadi bahan pergunjingan warganet.
- Silmi Amalia Fidareni
- Selasa, 25 September 2018 - 20:54 WIB
WowKeren - Beberapa waktu yang lalu, salah satu personel Duo Serigala, Pamela Safitri ramai dibicarakan di media sosial. Sayangnya, Pamela menjadi perbincangan akibat hal yang kurang menyenangkan. Pelantun lantun "Kost Kostan" ini diejek setelah fotonya yang beredar di media sosial menunjukkan ketiaknya yang terlihat hitam.
Sempat mendapatkan pembelaan dari para warganet, Pamela akhirnya ikut buka suara terkait fotonya yang viral itu. Melalui unggahan di Instagram Story miliknya yang dibagikan kembali oleh salah satu akun gosip, rekan bernyanyi Oza Kioza ini justru merasa bahagia.
Pamela mengungkapkan bahwa banyak pihak yang mengirimkan pesan pribadi padanya terkait foto ketiaknya itu. Ia juga menjelaskan bahwa hal itu terjadi lantaran efek kamera semata. Pamela pun turut senang dan mengatakan bahwa semakin ia dicibir maka semakin berkurang pula dosanya.
"Isi DM isinya ngomongin ketek yang lagi viral sama kolom komentar isinya ngomongin ketek gue kayak gak ada komen yang lain aja. Jadi netizen pinter dikit deh ag guys jelas itu efek kamera dan kalaupun ketek gue item kenapa gue makan perawatan ga minta kalian. Ga cuma dribel yang viral, ketek guer juga ikut viral," tulis Pamela. "Semakin dicibir semakin berkurang dosa-dosaku.. Terima kasih untuk pujian kalian guys aku terima dengan senang hati lovee hatters dan netizen yang paling bener.".
Masih menuai perhatian warganet, kolom komentar unggahan inipun ramai mendapatkan respon. Kali ini, warganet justru banyak menyerang balik pernyataan Pamela soal dosanya yang bisa berkurang.
"Dosa berkurang ?????????bukany nambah tiap hari tetek diumbar2" tulis akun @im***93. "Inget neraka atuh teh, astagfirullah. Aurat kok makin dipamer2in begitu. Ga takut sama ancaman allah kali" sahut akun @_r***d. "Bukan berkurang dosanya tuh kan ngumbar ketek , jd double" tambah akun @al***va.
(wk/silm)
