Dispatch mengungkap rekaman suara berisi bukti mantan Goo Hara mengancam akan menyebarkan video seks mereka.
- Chusnul Chotimah
- Kamis, 04 Oktober 2018 - 10:02 WIB
WowKeren - Kasus kekerasan yang melibatkan Goo Hara dan mantan pacar yang diketahui bermarga Choi kembali menjadi sorotan publik. Kamis (4/10), Dispatch mengungkap rekaman suara berisi bukti mantan Goo Hara (selanjutnya C) mengancam akan menyebarkan video seks mereka ke situs internet.
Menurut Dispatch, C menghubungi media dan mengklaim, "Aku akan membuat laporan tentang Goo Hara. Tolong telpon aku". Ternyata C menghubungi Dispatch sekitar pukul 1 dini hari KST dan mengirimkan "laporan" tentang Goo Hara tepat setelah terlibat perkelahian dengan Hara. Sekitar pukul 2 dini hari KST di hari yang sama, C mengirim pesan pada Hara berupa rekaman video seks mereka sebelumnya dan mengancam, "Aku akan mengirimkan ini pada Dispatch" dan "Aku akan mengakhiri karirmu".
Goo Hara yang menyadari bahwa C memiliki rekaman video seks mereka langsung mencari C dan berlutut memohon agar ia tidak menyebarkannya. Momen saat Goo Hara berlutut pun terekam oleh CCTV di bawah ini.
Setelah C mengancam Hara dengan dua pesan berisi rekaman video hubungan seksual mereka, Hara menghubungi mantan pimpinan agensinya untuk meminta pertolongan. Tak lama kemudian, adik perempuan Hara (B) juga menghubungi C terkait ancaman yang dibuatnya. Berikut percakapan B dan C:
C: Iya kenapa?
B: Oppa, aku di toilet.
C: Jadi apa yang kau punya? Apa? Apa?
B: Tidak, itu hanya..
C: Iya, aku dalam perjalanan menuju kantor polisi sekarang.
B: Tidak, kakakku ingin menyebutnya sebagai pertengkaran dua pihak.
C: Iya aku bisa bilang itu kekerasan dua pihak, dan sebenarnya itu tidak masalah buatku, jadi aku tidak peduli. Sekarang aku sedang dalam perjalanan.
B: Tidak, bukan seperti itu, oppa. Tolong dengarkan aku dulu.
C: Aku mendengarkan.
B: Jika oppa mengklaim kekerasan dua pihak dan unnie juga bilang begitu...
C: Iya, tidak masalah jika aku tidak mendapatkan apa-apa dari ini. Tidak apa-apa jika aku tidak mendapatkan apa pun dari ini, iya.
B: Oppa, foto-foto dan video yang kau punya.
C: Iya, itu tidak masalah buatku, B.
B: Apa?
C: Ada apa dengan foto-foto dan videonya?
B: Kau mengirimi kakakku rekaman itu.
C: Iya jadi kenapa?
B: Aku tidak melihat videonya tapi,
C: Iya kenapa?
B: Tapi itu namanya mengancam dan bisa dituntut seperti itu...
C: Iya? Tapi bagiku, kau tahu, B, panggilan telepon ini juga namanya mengancam. Apa? Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?
B: Tidak, hanya saja ini.
C: Jadi aku mengancam gitu? Jadi apakah aku harus mengunggahnya? Aku tidak masalah walaupun dituntut mengancam. Tidak peduli.
B: Kau jadi seperti ini, apakah memang itu yang kau inginkan untuk terjadi sekarang?
C: Tidak, lalu (mengumpat), kenapa berbohong padaku? Kenapa juga kau menelponku?
B: Bukan, tapi kau..
C: Kenapa membohongiku? Kenapa?
B: Apa maksudmu aku berbohong?
C: Jadi kau cuma ingin aku tidak melakukan apa-apa dan menjadi kacau?
B: Oppa! Aku berbohong tentang apa?
C: (menutup telpon).
Dispatch juga merilis video analisis tentang ancaman C. Intip videonya di bawah ini:
Sebelumnya pada 27 September, Goo Hara menggugat C atas ancaman, aksi pemaksaan dan banyak lagi. Masalah semakin rumit dengan klaim-klaim C yang bertolak belakang dengan pernyataan Goo Hara.
(wk/chus)