Bersahabat 15 Tahun, Bill Gates Merasa Kehilangan Sosok Paul Allen
Dunia

Gates menyebut bahwa sosok Allen akan terus dikenang lewat kontribusinya di dunia teknologi dan filantropi.

WowKeren - Pendiri Microsoft, Paul Allen meninggal dunia pada Senin (15/10) dalam usia 65 tahun di kantor pusat Microsoft di Seattle. Pihak keluarga mengonfirmasi kabar meninggalnya sang investor setelah berjuang melawan kanker limfoma non-hodgkin, yakni jenis kanker yang menyerang sel darah putih yang ada di kelenjar getah bening, limpa, dan organ di dalam sistem kekebalan tubuh lainnya.

Atas kabar duka ini, rekan Allen dalam mendirikan Microsoft, yakni Bill Gates pun merasa begitu kehilangan sosok sang sahabat. Di mata Gates, Allen merupakan sosok fenomenal di jagat teknologi. Selain mengungkapkan kesedihannya, Gates juga turut mengenang saat ia dan Allen berjuang bersama untuk mengembangkan teknologi.

"Aku berduka dengan meninggalnya salah satu teman lamaku, Paul Allen. Di hari-hari saat kami bersama di Lakeside School, melalui kemitraan dalam menciptakan Microsoft, hingga beberapa proyek filantropi selama bertahun-tahun, Paul adalah mitra sejati dan teman baik. Komputasi tidak akan ada tanpa dia," kenang Gates dilansir Geek Wire pada Selasa (16/10).

Tak hanya itu, Gates ini juga menyebut Allen sebagai sosok yang tidak puas dengan hanya merintis satu usaha di satu bidang saja. Selain menggeluti bidang yang disukainya, semasa hidupnya Allen juga dikenal sebagai filantropi, investor, dan pebisnis yang memiliki sejumlah klub olahraga.

"Jika memiliki potensi untuk melakukan hal baik, maka ia akan melakukkan. Ia merupakan tipe orang yang seperti itu," imbuh Gates. Pria berusia 62 tahun ini juga menyebut bahwa sosok Allen akan terus dikenang lewat kontribusinya di dunia teknologi dan filantropi.


Allen dan Gates sendiri bertemu saat menjadi murid di Lakeside School, Seattle pada tahun 1968 silam. Saat itu Allen masih berusia 14 tahun, sementara Gates baru berumur 12 tahun. Meski demikian, keduanya menjadi teman dekat lantaran sama-sama memiliki ketertarikan di bidang komputer.

Ayah Allen yang berprofesi sebagai pustakawan di University of Washington memberi kemudahan bagi keduanya untuk menggunakan laboratorium sains dan komputer di sana. Keduanya pun kerap menghabiskan waktu luang hingga mendapat surat teguran agar tidak menggunakan fasilitas tersebut pada tahun 1971.

Allen sendiri dikeluarkan dari Washington State University pada tahun 1974. Selepas drop out, ia kemudian bekerja dengan Honeywell di Boston. Allen juga menjadi sosok yang mendorong Gates untuk meninggalkan bangku kuliah demi mengembangkan bisnis.

Ketertarikan keduanya di ranah teknologi berhasil melahirkan perusahaan rintisan pertama bernama Traf-O-Data yang mengembangkan sistem komputer untuk menghitung arus jual beli. Meski berakhir gagal, keduanya justru menemukan aspek penting lain terkait pengembangan bisnis mereka ke depannya.

Berbekal kegagalan tersebut, keduanya kemudian mendirikan Microsoft pada 1975. Allen mencetuskan pemilihan nama Microsoft yang merupakan singkatan dari microcomputer dan software, perusahaan yang mengusung misi mengimplementasikan bahasa pemrograman untuk mikrokomputer.

Namun sayangnya, sebelum merajai bisnis peranti lunak, Allen justru memilih untuk hengkang pada tahun 1983 dari perusahaan yang didirikannya. selisih paham antara keduanya mendorong Allen untuk meninggalkan mitra bisnisnya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait