Diprotes oleh Penulis Drama Musikal karena Logo Mirip, Agensi Wanna One Angkat Bicara
Musik

Selaku penulis drama dan pemeran utama dalam Hedwig and the Angry Inch, John Cameron Mitchell sedih karena agensi Wanna One tidak izin.

WowKeren - Sebelumnya terjadi kontroversi atas logo album terbaru Wanna One. Logo album Wanna One dituduh memplagiat logo dari teater musikal "Hedwig and the Angry Inch.

Bahkan pembuat drama sekaligus pemeran utama "Hedwig and the Angry Inch", John Cameron Mitchell mengungkapkan kekecewaanya dalam Instagram pribadinya. John Cameron Mitchell mengungah sebuah video setelah beberapa fansnya memberitahu jika Wanna One memiliki logo yang mirip dengan ciptaannya.

Dalam video yang diunggahnya, John Cameron Mitchell mengungkapkan kekecewaannya saat menonton video cuplikan album Wanna One. Bukan hanya logo saja yang di gunakan tanpa izin, namun juga judul lagunya juga sama, yaitu "The Origin of Love".

View this post on Instagram

Thoughts on Kpop band @wannaone.official’s use of #hedwigandtheangryinch/Platonist/Taoist imagery as well as @stephentrask’s song title #theoriginoflove. An ancient myth is certainly fair game to use as a metaphor for a band and its caring fans coming together but I’m sad to think that their managers felt the need to borrow so flagrantly from Hedwig without attribution and flatten the myth (much like my face in this video).

A post shared by John Cameron Mitchell (@johncameronmitchell) on


Wanna One

Soompi

Swing Entertainment selaku agensi Wanna One menyampaikan pembelaan mereka. Swing Entertainment mengatakan jika konsep cuplikan video mereka memang terinspirasi dari buku Plato "Symposium".

"Konsep cuplikan video Wanna One memang bedasarkan dari 'Origin of Love" dimana menjadi salah satu topik yang di perkenalkan dalam buku Plato, 'Symposium'," ujar Swing Entertainment. "Simbol dalam album juga bedasarkan dari ide yang sama, dan kami menambahkan konsep unik dari Wanna One."

Swing Entertainment menjelaskan jika mereka tidak memplagiat karya John Cameron Michell, namun terispirasi dari sisi filosofis "Origin of Love". Konsep tersebut menjadi terkenal saat John Cameron Michell mempopulerkan lewat "Hedwig and the Angry Inch".

"Selama proses pembuatan album, kami konfirmasikan bahwa tidak ada masalah mengenai hak cipta karena album bedasarkan dari 'ide' yang terispirasi dari nilai kemanusiaan, yang datang dari konsep filosofis 'Origin of Love'," lanjut Swing Entertainment. "Nilai dan ide spesifik tersebut menjadi populer saat dibawakan kedalam lagu 'Origin of Love' dari musikal 'Hedwig and the Angry Inch'. Karena banyaknya makna dari 'Origin of Love', kami juga menghormati ide yang dibuat oleh John Cameron Michell."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru