KNKT Beri Laporan Awal Sebab Lion Air Jatuh Akhir November, Satu Bagian Black Box Masih Terus Dicari
Instagram/lionairgroup
Nasional

Ini alasan KNKT masih belum bisa segera menemukan salah satu bagian black box yang lain.

WowKeren - Kabar jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 menggemparkan seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut.

Namun, pengungkapan sebab jatuhnya pesawat sudah mulai menemui titik terang. Pada Kamis (1/11) kemarin, tim penyelam berhasil menemukan salah satu bagian dari black box atau kotak hitam yang diyakini sebagai Flight Data Recorder (FDR). Diketahui, kotak hitam terdiri atas dua bagian, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan juga Cockpit Voice Recorder (CVR).

Kotak hitam tersebut saat ini sudah diserahkan oleh Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dibuka dan dilakukan pengunduhan data. Untuk melakukan pembukaan kotak hitam, tim KNKT turut menggandeng beberapa tim dari Amerika Serikat. Salah satunya adalah perusahaan pembuat pesawat, Boeing, untuk membantu memahami data-data pesawat buatan mereka tersebut.


KNKT juga mengungkapkan bahwa mereka akan menerbitkan preliminary report atau laporan awal terkait penyebab jatuhnya pesawat dengan 189 penumpang tersebut. Rencananya, KNKT akan membeberkan laporan awal mereka pada akhir bulan November mendatang. "Kami punya waktu sebulan," kata Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo, pada Kamis (1/11) kemarin.

Sayang, laporan awal penyebab jatuhnya Lion Air ini belum bisa mengungkap secara jelas kenapa pesawat nahas tersebut hilang kontak hingga jatuh. Laporan awal ini hanya terdiri atas laporan-laporan umum penerbangan, seperti kronologis kejadian, data anggota kru pesawat seperti pengalaman hingga tingkat kesehatan, lalu data cuaca saat kejadian.

Hingga Kamis (1/11) kemarin, tim Basarnas juga diketahui masih terus mencari satu bagian dari kotak hitam yang lain. Komandan Satuan Tugas SAR Angkatan Laut, Kolonel Isswarto, menyatakan bahwa terlalu banyak sinyal di dasar laut mengganggu pencarian VCR.

Kendati demikian, pencarian serpihan-serpihan pesawat juga masih terus diupayakan tim Basarnas dan juga penyelam gabungan dari TNI AL dan juga kepolisian. Tim DVI Polri juga sudah berhasil mengidentifikasi salah satu korban yang bernama Jannatun Cintya Dewi.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel