Pilot Lion Air Penerbangan Sebelum JT 610 yang Jatuh Diduga Juga Sempat Minta Kembali ke Base
Nasional

Pilot Lion Air penerbangan Denpasar-Jakarta diduga juga sempat meminta return to base, namun kemudian ia berhasil mengendalikan pesawat dan terbang normal.

WowKeren - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh pada Senin (29/10) kemarin menimbulkan duka yang mendalam. Hingga saat ini, penyebab pasti jatuhnya pesawat nahas tersebut masih belum diketahui. Namun, tim pencarian telah menemukan salah satu bagian dari black box atau kotak hitam pesawat.

Sebelum dinyatakan jatuh di perairan Karawang, terungkap bahwa pilot Kapten Bhavye Suneja sempat meminta return to base atau kembali mendarat di Bandara Soekarno Hatta setelah 2 menit mengudara. Sayang, permintaan itu belum sempat terlaksana karena setelah 13 menit mengudara, pesawat dengan total 189 orang tersebut dikabarkan hilang kontak.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor seri PK-LQP tersebut sudah mengalami beberapa kendala teknis. Hal itu diungkap oleh beberapa penumpang penerbangan Denpasar-Jakarta yang menaiki pesawat yang sama.


Dilansir Detik dari Reuters pada Jumat (2/11), Kepala Otoritas Bandara Bali-Nusa Tenggara, Herson, menyatakan bahwa pilot pesawat Lion Air penerbangan Denpasar-Jakarta tersebut sempat membuat sinyal urgen 'pan-pan'. Namun, beberapa saat setelah itu, pilot mengabarkan bahwa pesawat sudah berhasil dikendalikan dan terbang normal. Pilot juga membatalkan permintaan kembali ke base. "Captain sendiri yang cukup percaya diri untuk terbang ke Jakarta dari Denpasar," kata Herson.

Kemungkinan adanya permintaan kembali ke base ini semakin diperkuat dengan pernyataan seorang pilot pesawat lain yang mendekat ke Denpasar pada saat pesawat Lion Air lepas landas. "Karena ada sinyal 'pan-pan', kami diminta untuk menunda (pendaratan), mengitari bandara di udara," kata pilot yang namanya tidak disebutkan tersebut.

Sebagai tambahan informasi, sinyal 'pan-pan' yang dimaksud digunakan saat pilot menghadapi keadaan urgen atau mendesak. Pemberitahuan jenis ini disebutkan terkait dengan kondisi darurat yang tingkat urgensinya tepat satu level di bawah 'mayday'.

Berhasil dikendalikan, pesawat Lion Air rute Denpasar-Jakarta tersebut mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 22.55 WIB. Kemudian pada pagi harinya, yakni Senin (29/10), pesawat yang sama digunakan untuk rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang, namun kemudian hilang kontak dan jatuh di perairan Karawang.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru