Setelah Roda, Basarnas Akhirnya Temukan Mesin dan Badan Pesawat Lion Air JT 610
Nasional

Kendati demikian, tim Basarnas masih terus menggali informasi terkait kondisi rinci turbin dan juga badan pesawat yang disebut sudah ditemukan tersebut.

WowKeren - Pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10) kemarin masih terus dilakukan. Pencarian badan pesawat dan juga korban memasuki hari keenam. Pada Sabtu (3/11), Basarnas mengumumkan bahwa timnya telah menemukan bagian pesawat lain yang diyakini sebagai turbin dan badan pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor seri PK-LQP tersebut.

Kepala Basarnas, Marsdya TNI Muhammad Syaugi, menjelaskan bahwa timnya telah mendapatkan temuan baru berupa turbin pesawat. Sebelumnya, Basarnas juga sudah berhasil mengangkat roda pesawat dari dalam laut. "Sampai siang ini, meski saya belum dapat gambar tapi sudah ada temuan besar, turbin sudah 2 ditemukan, artinya 2 engine sudah ditemukan. Kemudian kemarin roda. Roda yang lain juga sudah terlihat," terang Syaugi di Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta, pada Sabtu (3/11).

Sayangnya, Syaugi masih belum bisa memastikan apakah benar yang ditemukan tim Basarnas tersebut adalah badan pesawat. "Informasi, saya juga belum liat gambarnya, tapi dikatakan sudah melihat body," lanjut Syaugi.


Di tengah-tengah misi pencarian Lion Air yang membawa serta total 189 orang ini, muncul kabar duka. Seorang relawan penyelam bernama Syachrul Anto dikabarkan meninggal dunia saat turut membantu pencarian korban Lion Air JT 610 yang jatuh.

Roda pesawat yang ditemukan saat ini sudah diangkat dari dalam laut. Setelah ditemukan, roda pesawat yang berukuran besar tersebut ditaruh di atas KRI Banda Aceh. KNKT sendiri juga sedang melakukan penelurusan lebih lanjut usai bagian kotak hitam pesawat telah ditemukan pada Kamis (1/11) kemarin.

Namun, KNKT baru akan memberikan laporan awal penyebab jatuhnya pesawat pada akhir November mendatang. Hal itu disebabkan waktu pengunduhan dan analisis data yang bisa memakan waktu hingga satu bulan."Kami punya waktu sebulan," kata Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo, pada Kamis (1/11) kemarin.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru