KNKT Beberkan Fakta Baru: Pesawat Lion Air Pecah Saat Sentuh Permukaan Laut
Nasional

Temuan mesin dan serpihan pesawat Lion Air di perairan Karawang memunculkan temuan fakta terbaru.

WowKeren - Misteri jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 lalu, perlahan mulai memunculkan titik terang. Usai ditemukan bongkahan mesin pesawat, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan beberapa fakta baru.

Salah satu fakta yang dibeberkan adalah dugaan kondisi pesawat saat jatuh di laut perairan Karawang. Fakta tersebut berdasarkan penemuan banyaknya serpihan pesawat di laut.

Menurut KNKT, pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh ke laut dengan kecepatan tinggi. Saat menabrak permukaan laut, pesawat tersebut pecah.

"Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air." ucap Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pada Senin (5/11). "Dan pesawat tidak pecah di udara. Pesawat menyentuh air dalam keadaan utuh."

Soerjanto mengatakan fakta itu berdasarkan temuan serpihan pesawat yang sangat banyak dan berukuran kecil. Serpihan itu juga menunjukkan fakta bahwa pesawat menyentuh permukaan air laut dengan kecepatan tinggi.

Soerjanto mengatakan serpihan kecil pesawat itu merupakan akibat dari energi yang dilepas berukuran besar. Serpihan pesawat itu tersebar 250 meter hingga berjarak sekitar 1,8 kilometer dari pusat pesawat jatuh.


Fakta itu juga diperkuat dengan penuturan saksi yang meihat pesawat masuk air pada jarak 500 meter. Saksi mengatakan pesawat tersebut masuk air dan terdengar suara yang keras.

Selain serpihan, kondisi mesin diduga masih dalam keadaan berputar kencang ketika masuk ke permukaan air. Hal itu ditandai dengan hilangnya semua turbin dan kompresor pesawat.

"Dari mesin ini kita ambil satu kondisi di mana mesin menyentuh air ini dalam keadaan hidup,"tambah Soerjanto. "Ditandai dengan hilangnya semua turbin dan kompresor, menandakan impact ke dalam air mesin hidup dengan cukup tinggi."

Dengan dugaan mesin masih menyala saat masuk air, Soerjanto menyatakan ada dugaan tidak ada masalah dengan mesin pesawat tersebut. Terutama perputaran mesin saat masuk ke laut diperkirakan masih tinggi.

Jika merujuk pada laman pelacak penerbangan Flight Radar 24, terdapat anomali Lion Air PK-LQP yang terbang pada Senin (29/10). Anomali tersebut terlihat dari naik-turunnya kecepatan dan ketinggian pesawat saat lepas landas.

"Dari fase climb out setelah lepas landas, wajar enggak kalau pesawat itu turun," kata Konsultan Penerbangan Gerry Soejatman. "Kalau tidak, berarti menunjukkan adanya masalah."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru