Usai hilangnya pesawat Lion Air JT610, Lion Air dengan nomor penerbangan JT-633 juga mengalami insiden.
- Diah Candra Trisanti
- Kamis, 08 November 2018 - 09:27 WIB
WowKeren - Lagi-lagi pesawat Lion Air menjadi sorotan. Usai hilangnya pesawat Lion Air JT610, Lion Air dengan nomor penerbangan JT-633 juga mengalami insiden.
Pesawat Lion Air JT-633 rute Bengkulu-Jakarta ini gagal terbang usai sayap sebelah kiri menyenggol tiang koordinat di Bandara Fatmawati-Soekarno. Kejadian itu terjadi persis di depan ruang VIP.
Gara-gara insiden itu, seluruh penumpang terpaksa diturunkan. Mereka pun harus menunggu di ruang tunggu bandara.
Menanggapi insiden itu, pengamat penerbangan, Alvin Lie, pun menemukan kejanggalan. Ia mempertanyakan apron atau bagian dari bandara udara yang digunakan pesawat sebagai tempat parkir sangat sempit.
"Apron sempit tidak ada taxi way line," ujar Alvin dilansir Okezone pada Kamis (8/11). "Bahkan sayap pesawat yang sedang bergerak berada di atas service road."
Alvin pun menjelaskan bahwa kondisi itu membuat pilot sulit mengetahui posisinya dengan baik. Selain itu, letak Bandara Fatmawati-Soekarno juga dinilai perlu dikaji ulang, terutama soal tata parkir dan pergerakan pesawat di apron. Apakah desain air side bandara ini sudah benar-benar menerapkan safety management system (SMS)?" tambah Alvin.
Sementara itu, pihak Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa pesawat digerakkan oleh pilot dengan panduan, petunjuk serta tanda yang diberikan oleh petugas Aircraft Movement Control (AMC). Petugas AMC tersebut merupakan personel dari pengelola bandara.
(wk/diah)
