Sempat Lempari Kerikil, 5 Fakta Terkait Insiden Penonton Drama 'Surabaya Membara' Tersambar Kereta
Facebook/e100
Nasional

Mengakibatkan 3 korban meninggal dan puluhan luka-luka, simak 5 fakta insiden drama kolosal 'Surabaya Membara'.

WowKeren - Pada Jumat (9/11) kemarin, acara tahunan drama kolosal "Surabaya Membara" digelar di depan Kantor Gubenur Jawa Timur. Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ini berakhir ricuh.

Drama kolosal tersebut diwarnai dengan insiden sejumlah penonton yang terjatuh dari viaduk saat menyelamatkan diri ketika kereta lewat. Bahkan terdapat 3 korban tewas akibat insiden tersebut.


Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya, mengklaim bahwa pemicu utama insiden ini bukan lantaran lokasi yang penuh sesak, melainkan akibat penonton yang mengambil lokasi yang salah untuk menyasikan teatrikal. Oleh karenanya, saat ini kepolisian masih menyatakan bahwa tragedi tersebut terjadi lantaran kelalaian penonton sendiri, bukan dari pihak panitia.

Selain itu, pagelaran drama kolosal ini rupanya tidak berkoordinasi dengan pemerintah kota maupun pihak KAI. "Tidak ada izin dari Pemkot. Kegiatan ini juga bukan agenda Pemkot. Kita tidak dilibatkan bahkan juga tidak dimintai masukan," kata M. Fikser pada Radio Suara Surabaya.

Berikut beberapa fakta terkait insiden "Surabaya Membara". Simak di bawah ini.

(wk/nris)

1. Penonton Panik Hingga Terjatuh Saat Kereta Melintas


Penonton Panik Hingga Terjatuh Saat Kereta Melintas

Seorang saksi mata, Takim mengatakan bahwa ia melihat kereta datang sambil membunyikan suling lokomotif. Dari kejauhan sudah terlihat kereta berjalan dengan pelan. "Dari jauh sudah terdengar suara sepur ngebel, sepur sih kelihatanya jalan pelan kok, sekitar 10 km-an," ujar Takim, dilansir dari Kaltim.tribunnews.

Sebelum kejadian, para korban sempat mencoba menghentikan laju kereta api dengan melempari baru kerikil yang berserakan di sekitar rel. Namun, masinis kereta api yang sebenarnya telah berupaya mengerem dan mengurangi kecepatan masih menyambar para penonton.

"Bukan melempari kereta dari depan ya. Tapi penonton yang (duduk) di samping yang melempari (kereta)," ujar Gatut Kepala Humas PT KAI Daop VIII Gatut Sutiyatmoko, dilansir dari JawaPos.com. "Ya, mungkin karena panik, keretanya kok nggak berhenti, terus dilempari."

Kecepatan kereta juga sudah menurun 10 km per jam dibanding batas normal rel viaduk yang mencapai 30 km per jam. "Tapi, nggak bisa ngerem mendadak. Akhirnya (kereta api) dilempari (para korban). Tapi sebagian (korban) yang masih bergerombol di viaduk, nggak bisa menyelamatkan diri," tutur Gatut.

Penonton yang berusaha menyelamatkan diri menghindari dari kereta dengan merapat ke pagar viaduk. Namun karena lokasi terlalu ramai, puluhan penonton jatuh ke dari atas viaduk. Tiga orang juga meninggal tersambar kereta.

2. Pembawa Acara Sempat Berteriak


Pembawa Acara Sempat Berteriak

Saat kejadian, rupanya pembawa acara berteriak bahwa kereta akan melewati jalur jembatan atas yang penuh dengan penonton. Tidak lama setelah itu, ia berteriak histeris dan mengatakan bahwa ada penonton yang jatuh dari viaduk.

Sang pembawa acara pun meminta bantuan paramedis untuk segera menangani hal tersebut. Acara drama kolosal pun sempat ditunda. Paramedis datang dan mengangkat dua kantong jenazah, satu dari atas dan satu dari bawah jembatan bertutupkan koran serta kardus cokelat.

3. Penonton yang Di Bawah Viaduk Histeris dan Behamburan Pulang


Penonton yang Di Bawah Viaduk Histeris dan Behamburan Pulang

Salah satu saksi mata, Sukri mengatakan bahwa sebelum melintas, kereta api sudah membunyikan klakson. Penonton yang berada di bawah viaduk pun mulai berteriak agar yang berada di atas segera turun.

"Saat itu banyak sekali pemuda pemudi yang menonton dari atas viaduk dan memenuhi rel kereta api," ujar Sukri. "Saat itu di atas sudah mulai gaduh, dan penonton yang di bawah viaduk mulai berteriak-teriak agar mereka penonton yang di atas turun."

Kereta memang tidak berhenti, namun sudah berjalan pelan. Penonton di atas viaduk berusaha menghindari badan kereta agar tidak tersambar. Mereka saling berpegangan dan beberapa terjatuh.

"Karena mereka saling berpegangan, karena satu jatuh, lainnya juga ikut jatuh," lanjut Sukir. "Suasana saat itu mendadak gaduh, karena ibu-ibu berteriak histeris."

Kejadian tersebut membuat sebagian penonton memilih pulang dan meninggalkan acara. Setelah kondisi mulai kondusif acara dilanjutkan kembali.

4. Tiga Korban Meninggal Sudah Diidentifikasi


Tiga Korban Meninggal Sudah Diidentifikasi

Insiden drama kolosal "Surabaya Membara" mengakibatkan tiga orang penonton tewas. Salah satunya adalah Erikawati, bocah berusia 9 tahun yang masih duduk di kelas III SD. Erika diketahui menonton drama tersebut bersama ayah dan ibunya.

Ayah Erika, Sahluki mengatakan bahwa anaknya terlepas dari genggaman sang ibu saat mereka berusaha menghindari kereta. Ia sendiri dan istrinya jatuh dari viaduk dan tidak mengetahui keberadaan Erika yang ternyata terseret kereta.

Dua korban lainnya sempat tidak diketahui identitasnya. Namun, kini keluarga korban sudah mengidentifikasi jenazah. Mereka adalah Helmi Surowijaya dan Bagus Ananda.

Ayah Helmi Wijaya mulanya mencari sang anak setelah mendengar insiden tersebut. Ia tidak bisa tenang karena anaknya sempat berpamitan akan menonton drama kolosal "Surabaya Membara".

Sedangkan Bagus Ananda, warga Jalan Ikan Gurami, Surabaya dipindahkan dari kamar mayat RSUD dr Soewandhie ke RSUD dr Soetomo pada Sabtu dini hari. Kemudian jenazahnya diambil oleh pihak keluarga.

5. Korban Luka-Luka Hingga Puluhan Orang


Korban Luka-Luka Hingga Puluhan Orang

Penonton yang menderita luka-luka mulai ringan hingga parah juga cukup banyak. Mereka dilarikan ke tiga rumah sakit di Surabaya.

Empat korban luka-luka dilarikan ke RSU dr Soetomo berserta 2 orang korban meninggal. 12 orang lainnya dirawat di RSU dr Soewandhi bersama 1 korban tewas. Sementara 3 orang korban lainnya dilarikan ke RS PHC Perak.

Kebanyakan korban menderita patah tulang di bagian leher, kaki dan tangan. Beberapa juga mendapat perawatan intensif karena menderita luka robek di bagian tubuhnya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru