Bergurau menjadi 'alumni' Gisel, Desta begitu percaya diri saat dibandingkan dengan Gading.
- Diah Candra Trisanti
- Jumat, 23 November 2018 - 15:50 WIB
WowKeren - Kabar perceraian Gading Marten dan Gisella Anastasia membuat publik berduka. Bahkan kabar tersebut ikut menyeret nama mantan kekasih Gisel, Desta.
Siapa sangka, ternyata Desta beberapa waktu silam ternyata pernah "meremehkan" Gading. Sikap Desta itu terlihat dalam tayangan "Opera Van Java". Awalnya ia digoda Andre Taulany.
"Bro, gue lihat lo sedih banget muka lo?" tanya Andre. "Gue lihat dari mata lo enggak bisa bohong. Lo masih perasaan sama Gisel dari dulu?"
"Gue enggak apa-apa kok. Tapi Gading bisa apa sih?" jawab Desta. "Suaranya fals, gue aja pemain drum. Nyanyi juga bisa. Gading cuma bisa rap."
Andre terkejut mendengar jawaban Desta. Ia pun kembali membela Gading.
"Tapi Gading mukanya lebih fresh" timpal Andre. "Apaan? Kagaklah! Mukanya butek. Kalau berani, lo dateng kesini Gading."
Meski hanya candaan, Gisel langsung tertawa. Siapa sangka, tiba-tiba Gading ada di belakang Desta. Sikap Desta pun langsung berubah. Dari sok berani menjadi malu-malu.
Bahkan Desta bergurau menjadi "alumni" Gisel. "Ini kan teman. Kita kakak kelas. Sudah ya, saya pamit dulu," sahut Desta bercanda."Kita lupakan masa lalu, masa kedepan saya akan coba ambil dia lagi."
Meski video lawas, beragam tanggapan warganet masih menghiasi kolom komentar. Banyak warganet yang kembali menyayangkan perpisahan Gading dan Gisel.
"D menit 7an doa desta di ijabah ??? Gading gisel retak??? Smoga cm gosip. Xoz. Desta ma riski sdh bhagia bgttttt ," komentar akun @A.***F. "Kesini gara2 berita cerai gading gisel, syediihh ," sahut akun @Lind****tin.
Sementara itu, Gisel belum lama ini buka suara soal kabar perceraiannya dengan Gading. Gisel berharap agar publik tidak menghakimi mereka.
"Jangan dihakimi kami, jangan komentar aneh-aneh," ungkap Gisel saat melakukan FaceTime di kantor pengacaranya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (23/11). "Meski ada yang mau menghakimi ya silakan, saya toh enggak bisa melarang."
(wk/diah)
