Hingga kini Dubes Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi masih berada di Arab Saudi dan belum bisa dimintai keterangan.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 06 Desember 2018 - 15:18 WIB
WowKeren - Cuitan Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di Twitter mengenai Nahdlatul Ulama (NU) masih santer dibicarakan. Kementrian Luar Negeri bahkan telah memanggil Osama untuk dimintai keterangan tentang cuitannya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bahkan telah berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi. "Semalam Menlu RI (Retno) juga telah komunikasi dengan Menlu Saudi terkait pernyataan Dubes Saudi di sosmed," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir, Rabu (5/12).
Meski demikian, DPR RI sempat meminta tudingan atas Osama ditarik. Pasalnya, mereka khawatir atas hubungan diplomatis Indonesia dengan Arab Saudi.
Terkait dengan hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa hubungan kedua Negara tetap baik. "Dalam pembicaraan kemarin, Menlu Saudi Arabia menekankan Negaranya tidak memiliki kebijakan dan tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah Negara," ujar Menlu Retno di Nusa Dua, Rabu (5/12).
Tindakan Osama yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik juga sangat disesalkan, mengingat hubungan komunikasi Indonesia dengan Arab Saudi berjalan baik. "Apalagi dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Arab Saudi seperti Indonesia," kata Menlu Retno.
Osama sendiri hingga saat ini masih berada di Arab Saudi. Pihak Kemenlu masih menunggu pernyataan langsung dari Osama sepulangnya dari luar negeri.
Sebelumnya, akun Twitter milik Osama, @Os_alshuibi, membagikan cuitan yang menghimbau warga negaranya untuk menjauhi lokasi "Reuni 212". Osama diduga juga menulis bahwa aksi tersebut merupakan buntut dari pembakaran bendera berkalimat Tauhid oleh "organisasi sesat". Cuitan tersebut diduga telah diubah, namun Pengurus Besar NU (PBNU) memiliki bukti berupa hasil tangkapan layar.
Diketahui, kasus pembakaran yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut dilakukan oleh oknum Banser NU. Organisasi NU pun merasa terhina atas cuitan ini.
(wk/Bert)
