Menyoroti lapangan pekerjaan, iklan tersebut menampilkan kisah hidup mahasiswa usai lulus kuliah yang kemudian menuai banyak protes.
- Silmi Amalia Fidareni
- Senin, 17 Desember 2018 - 17:25 WIB
WowKeren - Gejolak jelang Pemilu 2019 mendatang semakin memanas. Dua pasangan Capres dan Cawapres Indonesia terus mendapatkan sorotan publik. Baru-baru ini, sorotan diberikan pada iklan yang dibuat oleh tim kampanye pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Iklan yang ramai tersebar di media sosial Twitter tersebut menjadi viral karena dinilai telah melecehkan para freelancer atau pekerja lepas. Berbagai protes juga disampaikan para warganet menyusul viralnya video yang menunjukkan kisah hidup seorang mahasiswa usai lulus kuliah itu.
Seperti dalam unggahan akun @hariadhi dalam media sosial Twitter. "Maaf, sebagai freelancer menurut saya iklan @prabowo @sandiuno yang ini menghina sekali. Jadi kami ini para fotografer, desainer lepas, penulis, konsultan dianggap BEBAN KELUARGA DAN BANGSA GITU?!??!?," tulisnya dalam cuitan yang juga menyertakan video iklan Prabowo-Sandiaga.
Maaf, sebagai freelancer menurut saya iklan @prabowo@sandiuno yang ini menghina sekali. Jadi kami ini para fotografer, desainer lepas, penulis, konsultan dianggap BEBAN KELUARGA DAN BANGSA GITU?!??!?
— #RakyatAkalSehat (@hariadhi) 15 Desember 2018
Yang menentang iklan politik melecehkan profesi lepas spt ini RETWEET!! pic.twitter.com/OY8NOk7Dur
Menurut akun tersebut, iklan Prabowo dan Sandiaga ini juga menunjukkan kemunduran dalam hal mempersiapkan kemajuan teknologi 4.0. "Selain melecehkan freelancer, iklan ini memperlihatkan tim ekonomi @prabowo GAGAP menghadapi kemajuan teknologi 4.0 yg akan menjelang. Di masa depan, kreativitas, programming, robot, AI akan bekerjasama sehingga manusia bisa santai kerja dari rumah," lanjut akun tersebut.
Beberapa protes senada juga disampaikan beberapa warganet dalam balasan cuitan itu. Di antaranya adalah yang disampaikan akun @I***is. "Gw lulusan pendidikan, tapi sekarang gw jadi punya usaha konveksi yang berawal dari jualan kaos eceran punya orang, tukang nganter pesenan baju punya bos, buka sablonan, berlanjut konveksi sampai saat ini punya 20 karyawan. Mau berubah ga perlu nunggu ganti presiden kok," demkian cuitan akun tersebut.
Di sisi lain, beberapa warganet memberikan pernyataan menengahi banyaknya protes terhadap iklan Prabowo-Sandiaga itu. "Kalo dipikir, kayaknya emang iklan ini ditujukan ke ortu-ortu kita yang pikirannya kolot ga sii? Yang mulai ngedumel dengan apa yang anaknya lakuin, dan selalu nyama-nyamain dengan masa lalu. Yg seumuran kita, udah gabakal kemakan kampanyenya. SELAMATKAN ORANGTUA KITA WARGANET," tulis akun @Y***nd.
(wk/silm)