Pernikahan massal ini sudah diselenggarakan untuk kedua kalinya oleh Pemrov DKI di setiap malam pergantian tahun.
- Intan Novela Setya Monikasari
- Rabu, 02 Januari 2019 - 08:37 WIB
WowKeren - Memperingati malam pergantian tahun 2018 ke 2019, Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta memiliki perayaan yang cukup unik. Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta bersama Pemrov Jakarta yang lain memperingati malam tahun baru dengan mengadakan acara nikah massal pada Senin, 31 Desember 2018.
Pernikahan massal yang dilakukan oleh Pemrov DKI ini sudah kedua kalinya diselenggarakan. Seperti yang dilansir dari Instagram milik Anies, pernikahan massal itu dilaksanakan di Lapangan Parkir 10, Jalan MH Thamrin dengan sebanyak 557 pasangan yang mengikuti.
Dalam foto tersebut, terlihat Anies mengenakan batik merah menjadi saksi di pernikahan massal itu. Acara itu rupanya juga dihadiri oleh ustaz AA Gym. Anies berharap, acara nikah massal ini dapat menjadi tradisi di setiap malam pergantian tahun.
"Turut berbahagia bagi 557 pasangan nikah dan itsbat massal dalam rangka perayaan malam tahun baru 2019 tadi malam di Lapangan Parkir 10, Jalan MH Thamrin," tulis Anies. "Alhamdulillah, ini tahun kedua Pemprov DKI menyelenggarakan program ini, semoga bisa menjadi tradisi baru bagi warga Jakarta di tiap malam pergantian tahun baru. "
"Kami yakin bahwa untuk membangun masyarakat yang baik, masyarakat yang rukun, masyarakat yang saling menghargai masyarakat yang saling menopang harus dimulai dari dalam rumah," lanjut Anies. "Di rumah-rumah warga di Jakarta, bila keluarga itu menjadi keluarga yang baik Insya Allah masyarakat di Jakarta akan baik. Kami berharap makin banyak lagi keluarga di Jakarta yang Insya Allah menjadi pilar masyarakat yang penuh dengan rasa cinta kasih."
Menariknya, acara nikah massal itu juga diikuti oleh pasangan yang telah berumur. Adalah Madiarto dan Watimah yang menjadi pasangan tertua dengan usia 76 dan 63 tahun. Sementara pasangan termuda berusia 19 tahun yakni Jimmy dan Rizka.
Ratusan pasangan yang mengikuti pernikahan massal itu diketahui berasal dari 267 kelurahan yang ada di DKI Jakarta. Namun masing-masing kelurahan dibatasi hanya dapat mengajukan tiga pasangan saja, dengan komposisi dua itsbat dan satu pasangan baru menikah atau pun sebaliknya. Para pasangan pengantin baru itu juga menerima mahar sebesar Rp 500 ribu.
(wk/inta)
