Anggota Densus 88 Ditemukan Tewas Dengan Luka Tembak di Kuburan, Ini Fakta Tentang Korban
Nasional

Seorang anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Bripka Matheus De Haan, ditemukan tewas dengan luka tembak, Senin (31/12) malam.

WowKeren - Seorang anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Bripka Matheus De Haan, ditemukan tewas pada 31 Desember 2018 malam. Jasadnya ditemukan di areal pemakaman TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Orang yang pertama kali menemukan jasad Bripka Matheus adalah penjaga TPU Mutiara, Syafi'i. Awalnya, Syafi'i curiga karena ada sebuah sepeda motor matic yang terpakir dekat gerbang areal perkuburan. Di samping sepeda motor tersbeut, tergeletak jasad pria yang ditutupi penutup wajah berwarna hitam dan ceceran darah dari kepala.

"Saya mendekat, kemudian saya melihat ada motor parkir di samping," terang Syafi'i di Pancoran Mas, Depok, Selasa (1/1). "Di dekatnya itu ada helm dan ada orang tiduran. Saya dekati lagi ternyata banyak darah dekat kepala."

Menurut hasil pemeriksaan forensik, ditemukan luka tembak senjata api di tubuh Bripka Matheus. Luka tersebut menembus bagian kepala korban.

"Luka tersebut disebabkan oleh tembakan senjata api yang menembus kepala," terang Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo, Selasa. "Luka tembak di kepala, belum tahu ditembak dari arah mana tapi itu tembus."

Menurut Kombes Edi, tidak ditemukan luka lain dalam tubuh korban. Kematian Bripka Matheus disebabkan oleh luka tembak di kepalanya.


"Luka tembak di bagian kepala, hanya ada satu luka saja di bagian kepala," jelas Kombes Edi. "Tidak ada luka lain di bagian tubuh yang lain."

Misteri pun masih menyelimuti kematian anggota Densus 88 tersebut. Bripka Matheus sendiri diketahui pernah ditugaskan untuk operasi penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2001 silam. Penugasan ini membuat Bripka Matheus mendapat kenaikan pangkat yang cepat di Polri.

"Soal pangkat itu sebenarnya bapak itu naiknya cepet. Bapak itu dikirim ke Aceh tahun 2001 waktu GAM," terang menantu Bripka Matheus, Angger Aprinda, di Rumah Duka di Bogor. "Kalau bapak nggak dikirim ke Aceh, bapak sekarang bukan Bripka. Paling baru bengkok dua."

Sebelum ditemukan tak bernyawa, Bripka Matheus sempat menyambangi Polsek Pancoran Mas untuk minum kopi. Fakta ini diungkapkan oleh penjaja kopi personel Polsek tersebut, Tuti.

"Pas sore sempat minum kopi di sini bareng anggota lainnya," ujar Tuti di Pancoran Mas, Depok. "Waktu itu sih biasa saja, enggak ada yang aneh. Orangnya juga memang biasa."

Terkait kasus ini, Polresta Depok juga telah memeriksa saksi-saksi terkait. Menurut Wakil Humas Polresta Depok, Ipda I Made Budi, sudah ada 7 orang saksi yang diperiksa penyidik.

"Infonya terakhir, iya sudah ada (pemeriksaan saksi)," terang Ipda Budi, Selasa. "Infonya sih tujuh (saksi) ya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait