Menteri ESDM Instruksikan Pos Pantau Gunung Bromo Dipindah, Ada Apa?
Instagram/malthezimakoff
Nasional

Pos pantau Gunung Bromo saat ini sudah terletak di posisi tertinggi, yakni 2.275 di atas permukaan air laut.

WowKeren - Gunung Bromo merupakan salah satu primadona wisata di Jawa Timur, khususnya bagi para pendaki. Saat ini, gunung tersebut berada di status Waspada.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menginstruksikan agar pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Pos itu berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Probolinggo.

Instruksi tersebut ia berikan saat melakukan kunjungan kerja ke PGA Bromo. PGA Bromo berada di ketinggian 2.275 meter di atas permukaan air laut. Posisi ini menjadikan PGA Bromo sebagai pos pengamatan tertinggi di Indonesia.

Jonan mengatakan bahwa aktivitas Bromo sekarang ini tidak ada yang mengkhawatirkan. Hal tersebut dilihat dari data hasil pengamatan, baik analog maupun digital.

"Semua peralatan pemantauan berfungsi dengan baik," kata Jonan di Desa Ngadisari, Jawa Timur pada Selasa (8/1). "Dilihat dari data-datanya, baik analog maupun digital, aktivitas vulkanisnya tidak ada yang mengkhawatirkan," ujar Jonan.


Jonan meminta agar pos pengamatan dipindahkan ke posisi yang lebih tinggi. Memang peralatan digital maupun analog yanga da saat ini masih bisa berfungsi dengan baik, namun ia ingin agar pengamat bisa melihat secara langsung kondisi visual gunung.

"Alat pemantauannya, baik peralatan digital maupun analog bisa merekam aktivitas gunung, baik deformasi, seismik dan sebagainya, tapi tidak bisa lihat secara visual langsung," terang Jonan. "Jadi saya minta bangunan pos pengamatan ini dipindah ke atas, sehingga para petugas yang di pos pengamatan gunung api dapat melihat langsung."

Jonan mengatakan, saat ini masyarakat tidak diperbolehkan mendekat ke kawah dalam radius satu kilometer. Tak hanya masyarakat, imbauan ini juga berlaku untuk wisawatan maupun para pendaki.

Kecuali untuk petugas vulkanologi, mereka boleh memasuki radius tersebut. Sebab, vulkanolog tahu tentang safety jika terjadi apa-apa.

"Kalau kawah, radius 1 kilometer tidak boleh dimasuki," imbuh Jonan. "Boleh hanya untuk petugas vulkanologi, kalau bukan petugas dari Badan Geologi diminta untuk tidak masuk. Dikhawatirkan masyarakat umum pengetahuannya kurang bagaimana mengatasi safety apabila terjadi apa-apa"

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait