Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat ini sudah mengambil tindakan dengan melaporkan beberapa orang terkait dengan beragam kasus yang menyeret namanya.
- Silmi Amalia Fidareni
- Kamis, 10 Januari 2019 - 13:35 WIB
WowKeren - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief semakin dibicarakan usai dirinya dituding turut menyebarkan kabar bohong mengenai adanya surat suara yang sudah tercoblos. Kini, kasus tersebut berbuntut panjang. Ia sendiri telah resmi dilaporkan oleh Timses Jokowi terkait tudingan menyebarkan berita yang telah dikonfirmasi bohong oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
Tak tinggal diam, Andi juga turut melaporkan beberapa orang yang telah memberikan tudingan penyebar kabar hoaks padanya tersebut. Andi juga telah melayangkan somasi kepada Pengurus PSI dan seorang komisioner KPU. Ia juga menyebut melaporkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) karena adanya kekejaman verbal yang diterimanya dari akun Twitter resmi kesatuan.
Belum selesai, pada Rabu (9/10) kemarin, Andi juga membagikan cuitan yang cukup menghebohkan. Pasalnya, ia berniat untuk melaporkan anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming. Hal itu terlihat dari cuitan di akun Twitter Andi.
Saya lagi menimbang apa perlu melaporkan akun anak Presiden ke Bareskrim. pic.twitter.com/VusX9ja3m5
— andi arief (@AndiArief__) 9 Januari 2019
"Saya lagi menimbang apa perlu melaporkan akun anak Presiden ke Bareskrim," tulis Andi. Dalam cuitannya, Andi turut membagikan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa akun Gibran, yakni @Chilli_Pari, telah me-retweet cuitan akun TNI AU yang berhubungan dengan Andi.
Setelah itu, akun usaha milik Gibran tersebut terlihat membagikan cuitan yang berisi tagas #UdahNurhadiAja. Diketahui, tagar tersebut digunakan untuk paslon fiktif yang ramai di bahas di media sosial, yakni Nurhadi-Aldo.
Andi berniat memolisikan beberapa pihak yang dinilai telah memberikan kekejaman verbal padanya. Salah satunya adalah Komisioner KPU, Pramono Ubaid. Hal itu terjadi karena Andi disebut telah mendesain pililhan kata dalam cuitannya soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos agar tak dituduh menyebar hoaks. Sementara itu, terkait dengan pelaporan PSI, Andi melakukannya terkait dengan "Kebohongan Award" yang diberikan untuknya.
(wk/silm)