Kerap Alami Kerusakan dan Hilang, Jokowi Setuju Alat Deteksi Bencana Dijaga TNI
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

BNPB mengusulkan agar alat pendeteksi bencana dijaga oleh TNI mengingat alat-alat tersebut banyak yang hilang dan rusak akibat aksi vandalisme.

WowKeren - Kebutuhan Indonesia akan alat deteksi bencana cukup tinggi. Hal ini mengingat tak sedikit wilayah Indonesia yang berada di area rawan bencana.

Untuk meminimalisir kerusakan dan juga korban jiwa yang mungkin ditimbulkan, diperlukan alat pendeteksi bencana. Sehingga, warga bisa memiliki waktu untuk melakukan evakuasi.

Sayangnya, sejumlah alat pendeteksi bencana yang ada di Indonesia sudah tidak berfungsi lagi. Alat pendeteksi tsunami contohnya, atau yang disebut buoy.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya pernah mengatakan bahwa Indonesia memiliki 22 alat pendeteksi tsunami yang dipasang di sejumlah wilayah perairan nusantara. Namun, alat tersebut tidak dapat dioperasikan lagi karena rusak, salah satunya akibat aksi vandalisme.

BNPB kemudian mengusulkan agar alat pendeteksi bencana dijaga oleh TNI. Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bahwa alat deteksi bencana merupakan obyek vital sehingga perlu dipastikan agar tetap aman.


"Tadi saya laporkan ke Presiden, kalau boleh, alat-alat deteksi dianggap atau diperlakukan sebagai obyek vital nasional," ujar Doni di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/1). "Oleh sebab itu, diamankan oleh unsur TNI."

Sebab, Doni beranggapan bahwa kerusakan alat pendeteksi bencana disebabkan karena tidak ada kontrol dan pemeliharaan. Untuk itu, alat yang rusak akan diperbaiki sedangkan yang hilang akan diganti. Dalam waktu tiga bulan, ia akan berupaya agar alat-alat tersebut bisa kembali digunakan.

"Tadi pagi, sebelum ratas, kami rapat dan saya sampaikan, kalau boleh kurang dari tiga bulan mulai dari perencanaan, perbaikan, sampai pengadaan alat dan tergelar," ujar Doni. "Karena kita tidak tahu kapan bencana datang,"

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyambut baik usulan tersebut. Jokowi telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengeluarkan surat perintah terkait pengamanan alat deteksi bencana.

Sebelumnya, Jokowi pernah meminta agar sistem peringatan dini bencana yang tersebar di Indonesia dievaluasi dan diorganisir dengan baik. Ini sangat penting agar publik bisa segera mengetahui jika akan terjadi bencana alam untuk meminimalisir korban.

"Yang berkaitan dengan sistem peringatan dini, ini agar dievaluasi, dicek di lapangan dan pengujian dan pengorganisasi sistem peringatan dini betul-betul semua pada posisi yang baik," kata Jokowi dalam rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (14/1). "Ini agar rakyat bisa tahu, sehingga korban yang ada bisa minimalkan."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru