Prabowo Singgung Ada Kades Dipenjara, Jokowi 'Serang' Pakai Hoaks Ratna Sarumpaet di Debat Pilpres
ANTARA Foto
Nasional

Prabowo menduga aparat berat sebelah lantaran ada seorang kades yang ditangkap karena memberikan dukungan padanya.

WowKeren - Debat perdana Capres dan Cawapres Indonesia akhirnya digelar perdana pada Kamis (17/1) malam kemarin. Masing-masing pasangan calon (paslon) telah mengemukakan gagasan mereka yang terkait dengan hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. Debat tersebut dihadiri oleh kedua paslon beserta para pendukungnya. Debat dimoderatori oleh Ira Koesno dan Imam Priyono.

Pada saat itu, Calon Presiden Indonesia nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyinggung masalah adanya dugaan aparat berat sebelah dalam menangani kasus hukum. Ia mencontohkan melalui adanya kepala desa yang ditangkap lantaran mendukung dirinya. Namun, jika mendukung petahana, maka tidak diproses hukum.

"Bapak kan sudah memerintah selama 4 tahun lebih, yang kita ketemukan di masyarkat bahwa kadang-kadang aparat itu berat sebelah. Sebagai contoh kalau ada kepala daerah, gubernur yang dukung paslon nomor 1 itu menyatakan dukungan tidak ada, tapi ada kepala desa menyatakan kami sekarang ditangkap, saya kira ini suatu perlakukan tidak adil," ujar Prabowo dalam acara debat perdana pada Kamis (17/1) kemarin. Atas keresahannya tersebut, Prabowo meminta Joko Widodo untuk memberikan pertimbangan lebih lanjut.


Menanggapi tuduhan Prabowo, Jokowi lantas menimpali dengan santai. "Jangan menuduh seperti itu Pak Prabowo. Karena kita ini adalah negara hukum, ada prosedur hukum mekanisme hukum, kalau ada bukti sampaikan saja ke aparat, jangan kita sering grusa grusu menyampaikan sesuatu," balas Jokowi.

Tak cukup sampai di situ, Jokowi lantas "menyerang" Prabowo dengan kontroversi hoaks Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu. Diketahui, kubu Prabowo-Sandiaga Uno sempat memberikan dukungan kepada Ratna. Kendati demikian, setelah mengetahui kebenarannya, Prabowo segera menggelar konferensi pers dan meminta maaf.

"Misalnya Jurkam Pak Prabowo, katanya dianiaya mukanya babak belur, kemudian konferensi pers akhirnya apa yang terjadi, ternyata operasi plastik," tegas Jokowi. "Ini negara hukum, kalau ada bukti silakan lewat mekasnisme."

Setelah debat perdana yang dilangsungkan pada Kamis (17/1), Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih akan menggelar beberapa acara debat lainnya. Untuk jadwal debat kedua akan dilangsungkan pada 17 Februari 2019 mendatang.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel