Ditipu Kepsek Gadungan, Mendagri Tjahjo Kumolo Rugi Rp10 Juta
Instagram/kemendagri
Nasional

Pria pengangguran yang mengaku sebagai kepala sekolah memakai uang hasil menipu tersebut untuk berjudi.

WowKeren - Sebagai tempat untuk menimba ilmu, keberadaan sekolah sangat penting di setiap daerah. Namun, apa jadinya jika sekolah dijadikan sebagai alasan untuk mengeruk keuntungan pribadi?

Seorang pengangguran yang mengaku sebagai Kepala Sekolah SD Rejosari Semarang meminta dana bantuan kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Jumlahnya juga tidak bisa dibilang sedikit, yakni sebesar Rp10 juta.

Hal itu dijelaskan oleh Pembantu Unit II Resmob Polda Metro Jaya AKP Reza Pahlevi. Reza menyebutkan bahwa pelaku meminta dana tersebut dengan alasan akan dipakai pelaku untuk pembangunan musala dan juga sekolah.

"Pelaku mengaku sebagai kepsek SD Semarang tempat pak menteri bersekolah," kata Reza di Polda Metro Jaya, jakarta Selatan, Senin (21/1). "Dan meminta dana bantuan Rp10 juta untuk pembangunan musala dan sekolah."

Mendagri yang mendapat panggilan permohonan bantuan tersebut,, langsung meminta stafnya untuk mengirimkan dana kepada tersangka sejumlah yang diminta. Untuk mengonfirmasi kebenarannya, Mendagri kemudian menginstruksikan stafnya untuk mengecek ada tidaknya pembangunan tersebut.


Ternyata setelah dicek, sama sekali tidak ada proses pembangunan di sekolah yang dimaksud. Bahkan, pihak SD Rejosari mengatakan bahwa tersangka bukan merupakan kepala sekolah di SD tersebut.

"Setelah dicek tidak ada pembangunan tersebut," lanjut Reza menjelaskan. "Kemudian pihak SD Rejosari menyatakan tersangka tidak menjabat sebagai kepala sekolah tersebut."

Merasa ditipu, Tjahjo segera meminta stafnya untuk membuat laporan ke kantor polisi. Kasus ini pun segera ditindaklanjuti oleh pihak berwajib. Tak butuh waktu yang lama bagi polisi untuk meringkus pelaku.

Polisi dapat dengan mudah melacak keberadaan tersangka melalui nomor rekening yang digunakan untuk menerima uang dari yang dikirimkan Mendagri. Pelaku berhasil diciduk di daerah Bekasi.

Selain mengaku sebagai kepala sekolah, ternyata tersangka merupakan seorang pengangguran. Ia mengatakan bahwa dirinya mendapat nomor telepon Tjahjo dari grup WhatsApp. Dari pengakuan tersangka, uang tersebut tidak digunakan untuk perbaikan sekolah sebagaimana mestinya., tetapi untuk berjudi.

"Dari pengakuan pelaku mendapat nomor menteri dari grup Whatsapp," papar Reza. "Dia tidak bekerja alias pengangguran."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru