Milenial, Waspadai 6 Alergi Tak Biasa yang Berhubungan dengan Tren Kekinian Ini
Health

Bukan cuma soal tren kekinian, alergi-alergi tak biasa ini juga menyangkut teknologi yang kini semakin dibutuhkan kaum milenial.

WowKeren - Apa yang akan kamu pikirkan jika mendengar kata "Milenial"? Buat kamu yang aktif memakai teknologi bahkan sudah bergantung dengannya, kamu mungkin sudah akrab dengan istilah "Milenial" ini.

Milenial sendiri dikenal sebagai Generasi Y. Kelompok ini muncul setelah generasi X yang disebut dengan Gen-X. Milenial sendiri umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang sudah tua.

Karakteristik dari generasi Milenial ini sendiri bisa saja berbeda-beda, namun mereka memiliki sejumlah kesamaan. Generasi ini umumnya ditandai dengan peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Dengan begitu, mereka cenderung menciptakan tren-tren baru yang ramah disebut dengan tren kekinian.


Mulai dari tren baru soal profesi hingga beberapa kegiatan yang ramah dilakukan para milenial ini. Sebut saja kini profesi tak kaku seperti dokter atau guru, namun ada pula profesi seperti YouTuber dan juga Selebgram. Kegiatan-kegiatan para milenial ini juga cenderung aktif dan beragam.

Sayangnya, selain manfaat keakraban dengan teknologi, generasi milenial tak terhindarkan dari beragam penyakit dan risiko kesehatan. Seperti misalnya masalah alergi. Kendati sudah akrab dengan teknologi, para generasi milenial ini tak bisa menghindari beberapa alergi yang mungkin saja berhubungan dengan tren kekinian.

Bukan alergi biasa seperti makanan ataupun benda-benda khusus, beberapa alergi ini timbul berkaitan dengan hasil-hasil tren kekinian. Apa saja alergi tersebut? Paling diwaspadai milenial, semua orang juga harus waspada terhadap alergi-alergi ini, ya.

(wk/silm)

1. Hati-Hati, Alergi Ponsel Bisa Menyerang Kaum Milenial


Hati-Hati, Alergi Ponsel Bisa Menyerang Kaum Milenial

Alergi ponsel mungkin menjadi suatu alergi terberat yang dihadapi para Milenial. Seperti diketahui, ponsel dan beberapa teknologi lainnya merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari mereka. Siapa sangka bahwa semua orang juga bisa berpeluang mendapatkan alergi ini.

Akan tetapi, jangan keburu khawatir terlebih dahulu. Bukan kepada fiturnya, namun seseorang bisa saja alergi pada beberapa bahan pembuat ponsel. Misalnya, bahan-bahan seperti nikel dan juga kobalt.

Alergi ponsel, mirip dengan jenis alergi yang lain, akan menimbulkan beberapa gejala. Kamu bisa saja mendapatkan ruam di sekitar telinga, tangan, dan juga leher. Beberapa bagian tubuh juga mungkin saja terkena jika mendapatkan kontak langsung dengan ponsel.

2. Populer Make Up Tutorial, Waspada Alergi Kosmetik Mengintai


Populer Make Up Tutorial, Waspada Alergi Kosmetik Mengintai

Kosmetik menjadi semakin populer di kalangan generasi Milenial saat ini. Hal itu ditandai dengan melubernya video-video tutorial makeup yang dibuat di YouTube. Mulai dari remaja hingga dewasa, bahkan beberapa juga anak-anak, sudah akrab dengan tren makeup ini.

Akan tetapi, kamu tetap harus waspada karena alergi terhadap kosmetik ternyata bisa mengintaimu. Gejala alergi kosmetik ini bisa menyerang beberapa bagian wajah yang tentunya terkena kosmetik. Di area mata misalnya, jika mengalami alergi, kamu bisa mendapatkan ruam, mata bengkak, hingga iritasi di daerah mata. Selain itu, produk-produk bibir lainnya juga bisa membuatmu mendapatkan alergi. Selain adanya peradangan, kamu bisa mendapatkan gejala alergi seperi bibir gatal, kering, kemerahan, hingga membengkak.

3. Methacrylate, Bahan pada Kuku Palsu yang Bisa Timbulkan Alergi


Methacrylate, Bahan pada Kuku Palsu yang Bisa Timbulkan Alergi

Tren kecantikan yang serba kekinian juga menjangkit para kalangan Milenial. Selain make up, tampil cantik menggunakan kuku palsu juga harus hati-hati. Pasalnya, tren menghias kuku juga bisa menimbulkan reaksi alergi, lho.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat bahan di kuteks, gel, dan kuku palsu yang menimbulkan alergi. Bahan tersebut bernama methacrylate. Jika tubuh tak dapat mentoleransinya, maka akan timbul reaksi alergi seperti rasa gatal, ruam, dan kemerahan. Bukan cuka di kuku, namun juga seluruh tubuh.

Bahan seperti methacrylate ini sendiri bisa ditemui di berbagai perawatan kecantikan lain. Bukan cuma di kuku palsu, bahan ini juga ada dalam bahan operasi gigi. Untuk itu, pengecekan khusus untuk mewaspadai adanya alergi tentu sangat dianjurkan.

Kendati demikian, ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari adanya reaksi alergi ini. Pertama, dengan cara menghindari kontak langsung dengan kuteks atau gel perekat kuku tiruan. Kedua, dengan cara memancarkan lampu UV setelag pengaplikasian kuteks atau kuku palsu. Hal itu bisa membuat methacrylate terurai dan tidak masuk ke dalam tubuh ataupun jari.

4. Alergi Kopi Bisa Menyerang Siapa Saja


Alergi Kopi Bisa Menyerang Siapa Saja

Tren kekinian membuat para generasi Milineal akrab dengan yang namanya kopi. Hal itu terlihat dari munculnya beragam kafe kekinian. Tak hanya menyajikan kopi, namun kafe-kafe ini juga menyajikan pemandangan menarik bagi generasi Milenial pencinta Instagram.

Namun, tahukah kamu bahwa alergi juga bisa menyerang orang-orang yang meminum kopi. Ya, alergi terhadap kopi ini nyata adanya.

Bagi kamu yang pencinta kopi, ini adalah sebuah kabar buruk. Kejadian ini bisa saja dialami oleh setiap orang. Saat tubuh mengalami intoleransi terhadap bahan kopi yang dikonsumsi, alergi jenis ini menyerang. Saat itu, tubuh merespon kopi dengan cara yang sama ketika mereka merespon patogen seperti bakteri ataupun virus.

Bebarapa gejala alergi kopi ini bisa ditunjukkan dengan adanya ruam pada kulit, gatal-gatal, mual dan muntah, sesak napas, batuk, warna kulit berubah, hingga denyut nadi yang lemah tiba-tiba. Selain gejala-gejala tersebut, intoleransi terhadap kopi juga bisa ditunjukkan dengan gejala seperti cemas, gelisah, mudah tersinggung, sulit tidur, dan juga detak jantung yang cepat.

5. Dua Jenis Alergi Olahraga


Dua Jenis Alergi Olahraga

Olahraga sudah menjadi keharusan bagi individu untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Namun, olahraga kini seolah sudah menjadi tren di kalangan generasi Milenial. Hal itu terbukti dengan munculnya banyak kelas-kelas olahraga hingga aplikasi penunjangnya.

Sayangnya, terkait tren kekinian berupa olahraga ini ternyata juga bisa memunculkan jenis alergi tak biasa, lho. Yup, alergi ini berupa alergi olahraga. Loh kok bisa?

Alergi olahraga ini dilaporkan terjadi sebanyak 1000 kasus semenjak tahun 1970-an. Alergi olahraga ini terbagi atas dua jenis. Satu jenis berhubungan dengan makan sebelum olahraga, sementara jenis lainnya tak berhubungan dengan makanan sama sekali.

Alergi olahraga ini menimbulkan beberapa gejala, seperti gatal-gatal hingga syok anafilaksis. Untuk menghindari jenis alergi makan sebelum olahraga, kamu tentunya harus menghindari makan sebelum olahraga. Namun, jika terserang jenis yang tak berhubungan dengan makan, sebaiknya segera hentikan kegiatan olahraga. Kamu bisa segera meminta penanganan medis hingga penyuntikkan epinerfin untuk mengatasi alergi olahraga ini.

6. Disebabkan Paparan Gelombang Elektromagnetik, Alergi Wi-Fi Jadi Perdebatan


Disebabkan Paparan Gelombang Elektromagnetik, Alergi Wi-Fi Jadi Perdebatan

Terdengar aneh, namun alergi terhadap gelombang Wi-Fi ternyata juga ada. Alergi ini merupakan suatu kondisi di amna penderitanya mengalami alergi dan sakit karena terpapar medan elektromagnetik seperti halnya gelombang Wi-Fi.

Gejala yang paling sering menerpa orang yang alergi dengan Wi-Fi adalah kemerahan di kulit, kesemutan, gatal dan juga sensasi terbakat. Selain itu, timbul pula alergi lain seperti kelelahan, mata letih, kesulitan berkonsentrasui, pusing, mula dan juga detak jantung yang semakin cepat.

Parahnya, reaksi alergi ini juga bisa menyerang psikologis seseorang. Perasaan cemas, takut, dan depresi bisa menjadi salah satu gejalanya. Gelombang Wi-Fi ini memang tak terlalu disadari keburukannya, mengingat semakin dibutuhkannya teknologi canggih zaman sekrang.

Kendati demikian, ada baiknya kita lebih peduli terhadap berbagai risiko alergi yang mungkin muncul. Meski keberadaannya masih diperdebatkan, namun beberapa ahli memberikan beberapa penyebab untuk alergi Wi-Fi.

Pertama, penderita alergi ini mungkin saja terkena alergi akibat paparan bahan kimia tingkat rendah di sekitarnya. Kedua, adanya pengaruh faktor lingkungan dan gaya hidup. Ketiga, adanya faktor psikologis yang membuat paparan elektromagnetik palsu sekalipun bisa menimbulkan reaksi alergi yang parah. Jadi, tetap waspada, ya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru