Pesimis Terhadap Tim Gabungan Polri, Novel Baswedan: Saya Lihat Sebagai Kejanggalan Baru
Nasional

Tim gabungan bentukan Polri berisi anggota penyidik sebelumnya yang menurut Novel tidak mampu mengungkap kasus penyerangan atas dirinya.

WowKeren - Belum lama ini Polri membentuk tim gabungan yang bertujuan untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Adapun tim tersebut dibentuk atas rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Terkait hal ini, Novel merasa kurang yakin dengan tim gabungan bentukan Polri tersebut. Ia pesimis bahwa tim tersebut akan mampu mengungkap pelaku kejahatan atas dirinya.

"Poinnya adalah," kata Novel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1). "Saya sempat mempertanyakan atau bisa dikatakan saya pesimistis tim ini akan bekerja benar."

Adapun keraguan Novel bukanlah tanpa alasan. Tim gabungan yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian terdiri dari beberapa penyidik sebelumnya. Yang mana, tim tersebut menurut Novel tak mampu mengungkap siapa pelaku penyerangan air keras terhadap dirinya.

"Logikanya sederhana, karena tim ini kalau tidak salah dalam dasar pembentukannya merupakan rekomendasi dari Komnas HAM," lanjut Novel. "Tim ini isinya di antaranya penyidik sebelumnya."


Novel merasa ada kejanggalan dalam pembentukan tersebut. Sebab ia sendiri kurang paham apa yang akan diselidiki oleh tim gabungan itu. Novel bahkan menuturkan bahwa tim penyidik yang sebelumnya melakukan abuse of process.

"Dan rekomendasi Komnas HAM apa yang dilakukan penyidik sebelumnya itu abuse of process," tegas Novel. "Lalu pertanyaannya tim ini memeriksa apa? Itu agak janggal."

Novel menuturkan bahwa tim tersebut juga akan memeriksa dirinya dalam proses penyidikan. Novel heran mengapa harus seperti itu. Ia menilai hal tersebut adalah sebuah kejanggalan yang tidak masuk akal.

"Tim ini akan memeriksa saya, ini saya lihat sebagai kejanggalan baru," terang Novel. "Tim ini ingin berpijak dimulai dari diri saya. Aneh, seperti tidak tertarik dengan hasil temuan Komnas HAM. Saya susah untuk berupaya menggunakan akal logika saya."

Novel menilai bahwa memang ada upaya untuk tidak mau mengungkap kasus tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian seharusnya bisa memanfaatkan rekaman CCTV untuk menemukan pelaku.

"Kenapa sih tidak mau diungkap? Ini serangan tidak terjadi pada tempat tersembunyi," tegas Novel. "Polisi atau penyidik Polri yang bertugas mestinya tahu ada CCTV, tapi untuk kasus saya mereka tidak mengambil."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru