Ditanya Kapan Indonesia Bebas Korupsi, Ketua KPK: Perlu Komitmen Kuat dari Presiden
Nasional

Agus Rahardjo menilai bahwa KPK hanya bertindak sebagai pihak yang ikut mempercepat upaya pemberantasan korupsi.

WowKeren - Masalah korupsi di Indonesia seakan menjadi hal yang sangat pelik untuk diselesaikan. Meski demikian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya menyisir para pejabat ataupun aparatur negara yang terindikasi melakukan penyelewengan terhadap uang negara.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bahwa korupsi yang merupakan masalah bersama tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak KPK. Namun, seluruh masyarakat Indonesia juga harus ikut berkontribusi dalam mencegah ataupun membasmi praktik korupsi.

Hal itu disampaikan oleh oleh Agus saat peluncuran Corruption Perceptions Index (CPI) 2018 di Gedung KPK. Ia mengingatkan masyarakat harus paham bahwa korupsi menjadi tanggung jawab bersama.

"Bahwa masalah korupsi ini kewajiban kita semua," kata Agus di Gedung KPK, Selasa (29/1). "Tidak bisa kemudian hanya dibebankan kepada KPK."

Dalam kesempatan itu, Agus juga menceritakan bahwa dirinya pernah ditanya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan kapan Indonesia bisa benar-benar bebas dari penyakit korupsi.


Menjawab pertanyaan tersebut, Agus pun menegaskan bahwa KPK berfungsi sebagai akselerator dalam memberantas korupsi. Maksudnya, KPK dalam hal ini hanya bertindak sebagai pelaksana. Menurut Agus, pemberantasan korupsi harus dimulai dari komitmen yang kuat.

Agus menganggap bahwa komitmen yang kuat tersebut harus lahir dari presiden sendiri. Hal itu bisa menjadi dasar yang kokoh untuk menentukan agenda apa saja yang perlu dilakukan untuk membasmi korupsi.

"Yang harus berkomitmen itu saya menyebut presiden," tegas Agus. "Presiden harus mempunyai agenda yang sangat kuat mengenai korupsi ini."

Jika presiden sudah berkomitmen maka selanjutnya bisa merinci target tujuan pemberantasan korupsi. Selain itu, perlu juga menentukan jalan apa saja yang harus ditempuh untuk merealisasikannya. Oleh sebab itu, komitmen dari presiden ini sangatlah penting.

"Kapan roadmap kira-kira korupsi itu bisa kita hilangkan dan untuk mencapai roadmap tadi jalan apa yang akan dilakukan," terang Agus. "Itu presiden harus mempunyai komitmen."

Agus menilai bahwa kedua Paslon sama-sama memiliki komitmen untuk "menyembuhkan" Indonesia dari penyakit korupsi. Namun, keduanya belum menyebutkan secara rinci upaya apa saja yang harus ditempuh. "Jadi terkait dengan kelembagaan, regulasi, atau dengan apa rencana aksi yang mestinya harus dilakukan," kata Agus.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait