Jokowi Bosan Diam Hingga Ubah Gaya Pidato: Yang Penting Bukan Menyampaikan Hoaks
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

Akhir-akhir ini pidato Jokowi dinilai lebih 'keras' untuk menyindir balik lawan politiknya.

WowKeren - Selama masa kampanye, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi kerap "diserang" oleh kubu lawan dengan isu-isu miring. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa Jokowi lebih memilih untuk bersikap diam terhadap tuduhan-tuduhan miring yang dilayangkan kepadanya.

Namun, seakan bosan dengan semua itu, Jokowi akhirnya buka suara. Bagaimana tidak, memerintah dan membangun negara bukanlah hal yang mudah sedangkan di luar sana masih ada saja pihak-pihak yang kerap melayangkan fitnah terhadapnya.

Akhir-akhir ini Jokowi memang terlihat berbeda saat berpidato. Jokowi dianggap lebih tegas ketika memberikan "serangan" balik terhadap para lawan politiknya. Hal itu ia kemukakan sendiri usai menghadiri rapat konsolidasi Jenggala Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

"Ya saya menyampaikan apa adanya," kata Jokowi di Jakarta pada Minggu (3/2). "Ya kan, masa saya diem terus. Saya disuruh diem terus? Saya disuruh sabar terus? Ya enggak dong! Sekali-kali dong (menyerang)."


Jokowi mengaku bosan jika ia hanya berdiam diri sedangkan lawan politiknya semakin gencar menyerangnya. Oleh sebab itu, ia mulai mengubah gaya berpidatonya. Jika sebelumnya gaya pidatonya identik dengan kesan halus, maka tak ada salahnya jika pidatonya berubah menjadi sedikit keras.

"Masa suruh halus terus, ya kadang-kadang kita kan bosan," imbuh Jokowi. "Bolehlah keras-keras sedikit."

Menurut Jokowi, bukan masalah jika ia menyampaikan pidato yang sedikit "menyerang". Namun dengan catatan, apa yang disampaikan memang harus berpijak pada fakta dan data. Jokowi juga menekankan hal yang paling penting dalam menyampaikan pidato adalah tidak menyebar dusta dan kebohongan kepada publik.

"Yang penting menyampaikan fakta. Yang penting menyampaikan data," tegas Jokowi. "Yang penting tidak menyampaikan semburan dusta. Yang penting tidak menyampaikan semburan kebohongan. Yang paling penting bukan menyampaikan semburan hoaks."

Dalam pidato yang dilakukan di Jawa Timur dan Jawa Tengah belum lama ini, Jokowi diketahui menyampaikan "serangan" balasan untuk menyindir lawan-lawan politiknya. Seperti saat membalas pernyataan Prabowo yang mengatakan bahwa Indonesia bisa punah dan membantah fitnah yang mengatakan bahwa dirinya adalah antek asing.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait