Andi Arief Sebut Kader Partai Demokrat Boleh Dukung Jokowi
Twitter/AndiArief__
Nasional

Andi mengimbau para kader Partai Demokrat untuk bersikap fleksibel dalam bersiasat dengan menyesuaikan kondisi masing-masing daerah.

WowKeren - Tak sedikit kejadian kader partai tertentu membelot mendukung Paslon yang bukan diusung oleh partainya. Partai Demokrat (PD) misalkan. Belum lama ini, seorang kepala daerah di Maluku Utara yang juga merupakan kader PD, menyatakan dukungannya terhadap Paslon nomor urut 01. Padahal, Demokrat selama ini diketahui menjagokan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Wakil Sekjen PD Andi Arief menyatakan bahwa kepala daerah yang merupakan kader partai dipersilahkan untuk mendukung Paslon nomor urut 01. Namun dengan catatan, hal itu harus dilakukan jika memang dalam keadaan terpaksa. Sebab menurutnya, politik tidak ditentukan hanya dengan deklarasi.

"Kalau dipaksa deklarasi untuk 01, di satu atau dua tempat, kalau terpaksa lakukan saja," kata Andi dilansir CNNIndonesia pada Senin (4/2). "Toh, politik itu tidak selesai di deklarasi."

Adapun kondisi terpaksa yang dimaksud Andi adalah ketika kader partai mendapat intimidasi sehingga mau tidak mau harus menghadapi intimidasi tersebut. Caranya yakni dengan melakukan manuver untuk mendukung Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin. Kepala daerah baru boleh mengambil sikap jika merasa dirinya sudah tak sanggup lagi mengatasi intimidasi tersebut.


Meski kader partainya mengalihkan dukungan ke Paslon 01, hal ini bukan berarti PD kehilangan dukungannya. Justru, langkah yang cerdas diperlukan di Pilpres untuk menghadapi rezim-rezim yang gemar memanfaatkan kekuasaan untuk mengintimidasi lawan. Karena walau bagaimanapun juga, PD akan terus mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Sikap partai soal koalisi Pilpres sudah final," tegas Andi. "Menangkan Partai Demokrat, menangkan (Paslon) 02. Menghadapi rezim yang abuse of power harus cerdik."

Arahan tersebut tak hanya berlaku bagi kepala daerah, namun juga kader PD lainnya yang tidak menjabat sebagai kepala daerah. Sebab, Andi paham akan kondisi tiap daerah yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kesulitan intimidasi yang dialami oleh kader juga tidak sama. Ia menegaskan bahwa para kader harus bersikap fleksibel dalam membuat siasat politik.

"Bagi kader yang alami kesulitan di satu atau dua tempat untuk berkampanye 02, diharap fleksibel dalam bersiasat," papar Andi. "Sesuaikan dengan keadaan."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel