Buni Yani Bersumpah Tak Edit Video Ahok dan Tantang Mubahalah, Minta Azab Segera Turun Jika Bohong
Nasional

Pengacara Buni Yani menjelaskan soal video viral yang menyatakan bahwa Buni Yani Bersumpah tak mengedit video pidato Ahok.

WowKeren - Kasus yang menyerang Buni Yani masih terus bergulir. Namanya banyak dibicarakan setelah dilaporkan telah melakukan edit dalam video pidato "Al-Maidah" Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia akhirnya dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur pada Jumat (1/2) kemarin.

Setelah Buni Yani dieksekusi, muncul sebuah video yang kemudian menjadi viral. Dalam video itu, Buni Yani disebut bersumpah tak pernah melakukan pengeditan apapun kepada video pidato Ahok. Ia bahkan menantang untuk melakukan mubahalah jika terbukti berbohong.

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia daring yang diluncurkan oleh Kemendikbud, mubahalah berarti "Doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memohon jatuhnya laknat Allah Swt. atas siapa yang berbohong".

Benar saja, Buni Yani lebih lanjut dikatakan meminta azab segera turun jika dirinya terbukti berbohong. Dilansir dari Detik pada Senin (4/2), ia juga meminta dilaknat oleh Allah dan dimasukkan ke dalam neraka selamanya.


"Tetapi bila saya benar maka biarlah azab yang sama menimpa seluruh orang yang menuduh saya, termasuk buzzer, polisi, jaksa dan hakim," terang Buni Yani. "Mohon video ini disebarkan oleh seluruh jemaah. Biar langsung efeknya mengena."

Sumpah Buni Yani ini lantas dikonfirmasi pengacaranya, Aldwin Rahadia. Kuasa hukum Buni Yani itu menjelaskan jika rekaman video tersebut diambil saat kliennya belum dijebloskan ke dalam penjara.

Aldwin menegaskan bahwa video tersebut sudah sejak lama diambil dan beredar. "Sejak lama video itu. Saya lupa kapan persisnya yang jelas sudah lama, sebelum Pak Buni Yani ditahan," terang Aldwin.

Buni Yani sendiri merupakan terpidana kasus ujaran kebencian yang berhubungan dengan kasus yang menjerat Ahok. Ia dikerat dengan UU ITE karena membagikan cuplikan video pidato dari Ahok yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Buni Yani diketahui salah melakukan transkrip dan dituding telah melakukan edit video sehingga menimbulkan kebencian pada bulan Oktober tahun 2016 lalu.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel