Jadi Wisudawan Terbaik dengan Skripsi #2019GantiPresiden, PKS Puji Mahasiswi Unpad
Nasional

Tagar #2019GantiPresiden pertama kali digaungkan oleh politikus PKS Mardani Ali Sera.

WowKeren - Lulus perguruan tinggi dengan menyandang gelar wisudawan terbaik memang hal yang membanggakan bagi seorang mahasiswa. Apa lagi jika indeks prestasi yang diperoleh adalah angka sempurna.

Itulah yang terjadi pada Regita Anggia, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Ia meraih gelar sarjana dengan IPK sempurna 4.0. Dalam skripsinya, ia mengangkat topik terkait Pilpres yang saat ini panas dibicarakan, yakni tagar #2019GantiPresiden.

Tagar tersebut pertama kali digaungkan oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera. Melihat tagarnya jadi judul skripsi dan mengantarkan mahasiswi penulisnya menjadi wisudawan terbaik, Mardani pun memberikan pujian. Lewat akun Twitter miliknya, Mardani turut mengunggah capaian Regita.

"Wisudawan terbaik UNPAD," kata Mardani lewat cuitan di Twitter pada Jumat (8/2). "Judul skripsinya: 'Pengaruh Sikap pada #2019GantiPresiden sebagai Gerakan Populis Terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula Universitas Padjadjaran Melalui Penggunaan #2019GantiPresiden di Media Sosial'."


Sejak awal masuk kuliah, Regita ternyata sudah memiliki cita-cita untuk mendapatkan nilai sempurna. Regita adalah mahasiswa yang gemar melakukan penelitian. Sehingga ke depannya, ia akan terus meneliti.

"Ke depannya saya ingin terus meneliti," kata Regita saat ditemui di Ruang kantor Komunikasi Publik Unpad, rabu (6/2). "Karena amat sangat senang penelitian, lalu ingin lebih baik juga, dan ingin melampaui batas."

Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin juga memberikan tanggapan. Anggota Tim Penugasan Khusus TKN, Inas Nasrullah Zubir menilai Mardani terlalu cepat mengambil kesimpulan terkait penggunaan tagar #2019GantiPresiden dalam skripsi tersebut.

"Padahal yang menjadi fokus skripsi itu melulu tentang gerakan populis dari jargon tersebut," kata Mardani kepada wartawan pada Minggu (10/2). "Padahal Regita Anggia hanya mengidentifikasi bahwa gerakan yang dimulai dengan tagar 2019 ganti presiden tersebut merupakan bentuk gerakan populis."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru